REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan mempermudah akses izin masuk bagi pengungsi Ukraina. Sebelumnya, Inggris menetapkan syarat tes biometrik bagi warga Ukraina.
Pemerintah Konservatif telah berulang kali mengatakan bahwa mereka membuka pintu bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari perang. Namun kritikus mengatakan, para menteri memprioritaskan birokrasi di atas kesejahteraan warga yang melarikan diri dari perang.
"Saya mengumumkan bahwa warga Ukraina yang memiliki paspor tidak perlu lagi pergi ke Pusat Aplikasi Visa untuk tes biometrik, sebelum masuk ke Inggris," kata Menteri Dalam Negeri Priti Patel.
Patel mengatakan, setelah melewati pemeriksaan para pengungsi Ukraina akan menerima pemberitahuan langsung. Mereka yang memenuhi syarat dapat masuk ke Inggris. Patel mengatakan, perubahan kebijakan tersebut diambil berdasarkan saran dari dinas keamanan dan intelijen.
"Singkatnya, warga Ukraina dengan membawa paspor bisa mendapatkan izin untuk datang ke sini sepenuhnya secara online dari mana pun mereka berada, dan bisa mendapatkan biometrik di Inggris," kata Patel.
Hampir seluruh negara di Eropa telah menerima keluarga Ukraina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena perang. Namun Inggris Raya meminta para pengungsi Ukraina untuk mendapatkan visa terlebih dahulu, sebelum memasuki Inggris.
Surat kabar Daily Mail mengatakan, sistem visa mengharuskan pengungsi untuk membawa dokumen yang menunjukkan bahwa mereka telah tinggal di Ukraina sebelum 1 Januari. Mereka harus memiliki akta kelahiran atau nikah untuk menunjukkan hubungan dengan orang Ukraina yang tinggal di Inggris. Sistem tersebut menyebabkan jumlah pengungsi Ukraina yang datang ke Inggris lebih sedikit daripada Prancis dan Jerman.
Pada Rabu (8/3/2022), Inggris telah memberikan lebih dari 950 visa ke Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia. Sebagai perbandingan, Polandia telah menerima lebih dari 1,2 juta warga Ukraina. Sementara Irlandia telah menerima 2.500 warga Ukraina.