REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (14/3/2022) mengatakan, rudal Ukraina telah menghantam daerah perumahan di Donetsk dan menewaskan 20 orang serta melukai 28 orang lainnya. Sebuah rudal Tochka-U meledak di atas halte bus.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan, di halte bus tersebut terdapat perempuan dan anak-anak yang sedang menunggu bus. Para korban yang terluka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Akibat ledakan hulu ledak cluster di pusat Donetsk, 20 warga sipil tewas dan 28 orang lainnya, termasuk anak-anak terluka parah. Mereka langsung dibawa ke institusi medis terdekat," ujar Konashenkov, dilansir Anadolu Agency, Selasa (15/3/2022).
Menurut Konashenkov, keputusan untuk menggunakan rudal Tochka-U dibuat atas persetujuan pimpinan angkatan bersenjata Ukraina di ibu kota Kiev. Konashenkov mengatakan, penggunaan rudal tersebut membuktikan bahwa tujuan serangan adalah untuk membunuh warga sipil.
"Ini jelas melawan penduduk sipil, dan merupakan kejahatan perang. Memuat rudal taktis Tochka-U dengan amunisi tandan membuktikan bahwa, tujuan serangan nasionalis di kota itu adalah untuk membunuh sebanyak mungkin warga sipil," kata Konashenkov.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional. Hal ini mendorong Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan negara lainnya menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Selain itu, sebagian besar perusahaan global hengkang dari Rusia.