REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Perang di Ukraina kemungkinan akan berakhir pada awal Mei. Penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina Oleksiy Arestovich, pada Senin (14/3/2022) malam memprediksi berakhirnya perang karena Rusia kehabisan sumber daya untuk menyerang.
"Saya pikir paling lambat Mei, awal Mei, kita harus memiliki kesepakatan damai, mungkin jauh lebih awal, kita akan lihat, saya berbicara tentang kemungkinan tanggal terbaru," kata Arestovich.
Dalam sebuah video yang diterbitkan beberapa media Ukraina, Arestovich mengatakan waktu yang tepat akan tergantung pada seberapa banyak sumber daya yang bersedia diberikan Istana Kremlin untuk serangan tersebut. Dia menyatakan, saat ini kondisi berada dalam persimpangan jalan sekarang.
Arestovich mengatakan, akan ada kesepakatan damai yang dicapai dengan sangat cepat, dalam satu atau dua minggu. Jika itu terjadi maka akan ada penarikan pasukan dan segalanya. Bisa juga ada pembahasan lainnya sebelum terjadi kesepakatan pada pertengahan atau akhir April.
Menurut sosok yang tidak terlibat secara pribadi dalam pembicaraan antarkedua negara, skenario yang ada benar-benar gila hingga bisa melibatkan Rusia mengirim wajib militer baru setelah satu bulan pelatihan. Namun, bahkan setelah perdamaian disepakati, bentrokan taktis kecil tetap mungkin terjadi selama satu tahun, meskipun Ukraina bersikeras pemindahan total pasukan Rusia dari wilayahnya.