REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengumumkan kesepakatan antara Israel dan Mesir tentang perluasan rute penerbangan antar negara, Rabu (16/3/2022). Kedua negara meluncurkan rute langsung baru antara Tel Aviv dan Sharm El-Sheikh pada April mendatang.
"Kerja sama antara kedua negara berkembang di banyak bidang, dan ini memberikan kontribusi bagi masyarakat dan stabilitas kawasan," kata Bennett dalam sebuah pernyataan.
Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) mengatakan, kesepakatan ini disepakati dalam beberapa hari terakhir setelah pembicaraan tentang langkah-langkah keamanan yang diperlukan. Langkah ini dibincangkan untuk rute operasi yang diadakan antara Shin Bet dan Dewan Keamanan Nasional dan pihak lain bersama dengan pemerintah Mesir.
Pernyataan itu mengatakan pembukaan rute baru pertama kali dibahas dalam pertemuan antara Naftali Bennett dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Sharm el-Sheikh September lalu, yang menjadi pertemuan puncak pertama. "Ini adalah langkah lain dalam menghangatkan perjanjian damai antara Israel dan Mesir," kata Bennett dilansir laman Time of Israel, Rabu.
Dia menekankan, bahwa Israel membuka diri ke lebih banyak negara di kawasan ini, dan dasar pengakuan yang sudah berlangsung lama ini adalah perdamaian antara Israel dan Mesir. "Oleh karena itu, di kedua sisi, kita harus berinvestasi dalam memperkuat hubungan ini, dan itulah yang sedang kita lakukan," imbuhnya.
Pada Oktober, EgyptAir, maskapai penerbangan nasional Mesir, meluncurkan rute penerbangan dari Kairo ke Tel Aviv, beberapa minggu setelah pertemuan Bennett-Sissi di Sinai. Israel dan Mesir telah memperkuat hubungan diplomatik mereka dalam beberapa tahun terakhir. Kedua pemerintah berbagi kepentingan keamanan di Jalur Gaza, Mesir, seperti Israel, melihat penguasa Hamas di daerah kantong itu sebagai ancaman serius, serta di Sinai dan Mediterania timur.