Senin 21 Mar 2022 20:28 WIB

Media China: Tak Ada Tanda Korban Selamat dari Pesawat China Eastern

Pesawat menukik tajam dengan kecepatan 842 kilometer per jam.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Gambar diambil dari tangkapan layar stasiun televisi China, CCTV, menunjukkan petugas darurat menuju lokasi jatuhnya pesawat China Eastern, di Guangxi, China, Senin (21/3/2022). Pesawat Boeing 737-800 tersebut mengangkut 132 penumpang.
Foto: CCTV via AP
Gambar diambil dari tangkapan layar stasiun televisi China, CCTV, menunjukkan petugas darurat menuju lokasi jatuhnya pesawat China Eastern, di Guangxi, China, Senin (21/3/2022). Pesawat Boeing 737-800 tersebut mengangkut 132 penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media China melaporkan tidak ada tanda-tanda korban selamat dalam jatuhnya pesawat Boeing 737-800. Pesawat yang membawa 132 penumpang dan awak itu terbang dari Kunming menuju Guangzhou dan jatuh di Provinsi Guanxi.

Berdasarkan data di situs pelacak pesawat FlightRadar24.com pesawat dengan nomor penerbangan 5735 terbang dengan ketinggian 30 ribu kaki lalu tiba-tiba setelah pukul 14:20 pesawat itu menukik tajam dengan kecepatan 455 knot atau 842 kilometer per jam. Data menunjukkan pesawat jatuh dalam waktu satu setengah menit dari kesalahan apapun yang terjadi pada pesawat itu.

Baca Juga

Dalam pernyataannya, Senin (21/3) badan penerbangan sipil Cina, Civil Aviation Administration of China (CAAC) mengatakan kecelakaan terjadi di dekat Kota Wuzhou, di Kabupaten Teng.  Sementara itu People Daily melaporkan 117 anggota tim penyelamat sudah tiba di lokasi kecelakaan.

Surat kabar pemerintah China itu menambahkan pemadam kebakaran mengorganisir 650 anggota tim penyelamat untuk mendekati lokasi kecelakaan dari tiga arah. Stasiun televisi CCTV melaporkan China Eastern membentuk sembilan tim.

Di media sosial, beredar rekaman saat pesawat dengan nomor MU5735 B-1791 itu jatuh menukik. Pesawat tampak menukik nyaris 90 derajat sebelum akhirnya meledak dan memicu kobaran api di daerah perbukitan. Belum ada konfirmasi langsung terkait kebenaran dari video tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement