REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan menyampaikan pidato virtual di hadapan parlemen Jepang. Ia berusaha menarik dukungan internasional untuk menghadapi invasi Rusia.
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, Jepang bersikap tegas pada Rusia. Sesuai dengan sikap negara-negara kaya Group of Seven (G7) walaupun langkah Tokyo memicu pembalasan Moskow. Kompromi dapat menjadi preseden buruk di Asia Timur di mana China meningkatkan asertif militernya.
Dalam pidatonya yang diperkirakan berlangsung selama 10 menit, Selasa (22/3/2022) Zelenskyy akan tampil melalui video di majelis rendah. Majelis yang lebih berkuasa dari dua majelis parlemen. Sebelumnya Zelenskyy juga telah berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat, Eropa, Kanada dan Israel.
Perwakilan asing seperti mantan Presiden AS George W. Bush dan mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo pernah menyampaikan pidato langsung sebagai tamu negara istimewa Jepang. Tapi pidato virtual belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pada Senin (21/3/2022) kemarin Rusia mengumumkan untuk menunda perundingan perjanjian damai dengan Jepang seputar pulau-pulau Kuril dan menarik proyek ekonomi gabungan dari sana. Mereka menyinggung sanksi-sanksi Tokyo atas invasi Rusia ke Ukraina.