REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah memperingatkan negosiator perdamaian untuk tidak makan atau minum saat berpartisipasi dalam pembicaraan dengan rekan-rekan Rusia di Turki pada Selasa (29/3/2022). Anjuran ini usai tersebar kabar miliuner asal Rusia Roman Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina menderita gejala keracunan selama pertemuan di awal Maret.
"Saya menyarankan siapa pun yang akan bernegosiasi dengan federasi Rusia untuk tidak makan atau minum apa pun dan sebaiknya, menghindari menyentuh permukaan apa pun," kata Kuleba dikutip dari The Independent.
Padahal kabar keracunan yang terjadi pada pertemuan damai sebelumnya itu telah dibantah langsung oleh pihak Ukraina. Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina Ihor Zhovkva mengatakan kepada BBC Newshour bahwa anggota delegasi Ukraina baik-baik saja. "Saya telah menghubungi salah satu dari mereka, dan mereka mengatakan cerita itu, itu salah," ujarnya.
Negosiator Ukraina Mykhailo Podolyak pun menyatakan hal yang sama. "Ada banyak spekulasi, berbagai teori konspirasi," ujarnya.
Abramovich menerima permintaan oleh Ukraina pada akhir Februari untuk membantu merundingkan diakhirinya invasi oleh pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin. Setelah itu dia menjadi sosok yang dilibatkan karena memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Putin.
Seorang penasihat presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengkonfirmasi bahwa Abramovich terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia. Dalam pertemuan di Istambul ini pun dia terlibat, tetapi juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov mengaku, posisi Abramovich berada di pihak Rusia.
"Dia bukan anggota resmi delegasi ... tetapi dia juga hadir hari ini di Istanbul dari pihak kami," kata Peskov.