Kamis 31 Mar 2022 20:38 WIB

Sebut dapat Info Keliru, Kremlin Nilai AS tidak Mengerti Apa-Apa Soal Putin

Kurangnya pemahaman AS timbulkan kekhawatiran yang mengarah pada keputusan salah

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Istana Kremlin menyatakan penyesalan dan keprihatinan atas laporan pejabat Amerika Serikat (AS) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin diinformasikan secara salah oleh para penasihat tentang kinerja militer negara itu di Ukraina.
Foto: EPA-EFE/MIKHAIL KLIMENTYEV / KREMLIN
Istana Kremlin menyatakan penyesalan dan keprihatinan atas laporan pejabat Amerika Serikat (AS) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin diinformasikan secara salah oleh para penasihat tentang kinerja militer negara itu di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Istana Kremlin menyatakan penyesalan dan keprihatinan atas laporan pejabat Amerika Serikat (AS) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin diinformasikan secara salah oleh para penasihat tentang kinerja militer negara itu di Ukraina. Washington dinilai tidak mengerti tentang Putin.

Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Departemen Luar Negeri AS dan Pentagon tidak memiliki informasi sebenarnya tentang kondisi terjadi di Istana Kremlin.

Baca Juga

"Mereka sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi di Kremlin, mereka tidak memahami Presiden Putin, mereka tidak mengerti mekanisme pengambilan keputusan, mereka tidak mengerti cara kita bekerja," katanya.

"Ini bukan hanya disesalkan, itu menimbulkan kekhawatiran, karena kurangnya pemahaman ini mengarah pada keputusan yang salah, keputusan tragis yang bisa memiliki konsekuensi yang sangat buruk," ujarnya.

Menurut Gedung Putih, pejabat intelijen AS mengatakan bahwa Putin mendapat informasi yang salah dari para penasihat tentang kinerja militer yang buruk di Ukraina. Para penasihat itu dinilai takut untuk mengatakan yang sebenarnya.

Direktur komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield mengatakan pada Rabu (30/3),  bahwa AS yakin Putin disesatkan. Penyesatan ini bukan hanya tentang kinerja militer Rusia saja, tetapi cara ekonomi negara itu dilumpuhkan oleh sanksi.

"Sekali lagi, penasihat seniornya terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya," ujar Bedingfield.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement