REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Militer Ukraina pada Jumat (1/4/2022) mengatakan bahwa pertahanan antiudara mereka berhasil menggagalkan upaya serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur penting di pelabuhan utama Laut Hitam Odesa. Gubernur Maksym Marchenko sebelumnya menyebutkan tiga rudal menghantam daerah perumahan dan menimbulkan korban.
"Lewat cara yang berbahaya, musuh berupaya menyerang fasilitas infrastruktur penting, yang dampaknya bisa membahayakan penduduk warga sipil," tulis unggahan komando selatan militer Ukraina di Facebook.
"Berkat respons pasukan pertahanan udara yang tepat waktu dan efektif, rudal gagal mengenai sasarannya," katanya.
Reuters tidak langsung dapat memverifikasi pernyataan Ukraina. Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam perangnya di Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari.
Moskow menyebut aksinya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata negara tetangganya tersebut. Sementara itu, negara-negara Barat menyebut aksi Rusia sebagai agresi yang tak berdasar.
Sebelumnya, pejabat pemerintah Rusia mengatakan dua helikopter Ukraina menyerang depot bahan bakar di Kota Belgorod, Rusia. Pernyataan ini merupakan tuduhan pertama Ukraina menyerang Rusia di wilayahnya.
Rekaman video di internet yang diduga serangan tersebut terlihat sejumlah rudal ditembakan dari ketinggian rendah lalu diikuti dengan sebuah ledakan. Rekaman tersebut belum dapat diverifikasi dengan independen.
Melalui aplikasi kirim pesan Telegram, Gubernur Vyacheslav Gladkov mengatakan helikopter menyerang fasilitas setelah melewati perbatasan di ketinggian yang rendah. Gladkov menambahkan ledakan melukai dua orang pegawai sementara di beberapa daerah dievakuasi di kota yang berbatasan dengan Ukraina.
Namun perusahaan minyak Rusia yang memiliki depot tersebut Rosneft mengatakan tidak ada yang terluka dalam ledakan. Tapi mereka tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang penyebabnya.