REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dilaporkan sedang melakukan perjalanan ke Kyiv untuk membahas lebih banyak dana bantuan keuangan dan militer kepada Ukraina. Dia akan melakukan pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy.
"Johnson bertemu Zelenskyy dalam menunjukkan solidaritas dengan rakyat Ukraina," kata salah seorang juru bicara pemerintah dilansir dari Al Arabiya, Sabtu (9/4/2022).
“Mereka akan membahas dukungan jangka panjang Inggris ke Ukraina dan PM akan menetapkan paket baru bantuan keuangan dan militer," tambahnya.
Pada Maret lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negaranya akan mengirim 6.000 rudal yang terdiri dari anti-tank dan senjata peledak tinggi ke Ukraina. Inggris pun bakal memberikan bantuan dana senilai 33 juta dolar AS untuk militer Ukraina.
“Inggris Raya akan bekerja dengan sekutu kami untuk meningkatkan dukungan militer dan ekonomi ke Ukraina, memperkuat pertahanan mereka saat mereka membalikkan keadaan dalam pertempuran ini,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan pada Rabu (23/3/2022) malam.
Adapun Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, pada Jumat (8/4/2022), mengatakan, operasi militer Rusia di Ukraina bisa berakhir dalam waktu yang dapat diperkirakan. Dia menyebut, tujuan-tujuan dari operasi tersebut telah tercapai.
Menurut Peskov, saat ini militer dan tim perunding Rusia sedang bekerja. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan, negosiasi antara Moskow dan KYIV tidak berjalan mulus. Namun Lavrov menekankan, Rusia akan berusaha mencapai semua tujuan.
“Saya telah memberi pengarahan kepada teman dan kolega saya tentang bagaimana negosiasi antara delegasi Rusia dan Ukraina berjalan. Mereka tidak berjalan lancar, tapi kami akan berusaha memastikan semua tujuan negosiasi tercapai,” kata Lavrov pada Jumat, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.