REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kementerian Keuangan Ukraina menyambut baik pembuatan rekening baru khusus yang dibentuk oleh Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memberi donor bilateral dan organisasi internasional, Senin (11/4/2022). Tindakan itu dinilai menjadi cara teraman untuk mengirim sumber daya keuangan ke Ukraina yang dilanda perang.
Dewan eksekutif IMF menyetujui pembuatan rekening baru pada Jumat (8/4/2022). Keputusan ini diambil setelah pemerintah Kanada mengusulkan pencairan hingga satu miliar dolar Kanada melalui akun yang akan dikelola oleh IMF.
Rekening tersebut akan memungkinkan donor untuk memberikan hibah dan pinjaman untuk membantu pemerintah Ukraina memenuhi neraca pembayaran dan kebutuhan anggaran. Aliran dana ini juga dapat membantu menstabilkan ekonomi karena terus bertahan melawan invasi mematikan Rusia.
"Donor akan mendapat manfaat dari infrastruktur yang diuji IMF untuk memberikan pembayaran yang diautentikasi dengan cepat," kata IMF.
Melalui pemberi pinjaman global akan memungkinkan sumbangan ke Ukraina dibekukan jika terjadi pengambilalihan kekuasaan Rusia di Ukraina. Namun, keputusan terbaru ini membuat donor akan menyimpan mata uang cadangan atau Hak Penarikan Khusus ke dalam rekening baru. Kemudian rekening ini akan menyalurkan sumber daya ini sebagai hibah atau pinjaman ke rekening SDR Ukraina di dana tersebut.
Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko pekan lalu mengatakan, pemerintahnya sedang mencari sekitar empat miliar euro dalam pembiayaan asing di samping sekitar tiga miliar euro yang telah diterima untuk mengatasi kekurangan anggaran. Staf IMF bulan lalu mengatakan, ekonomi Ukraina diperkirakan akan berkontraksi sebesar 10 persen pada 2022 sebagai akibat dari invasi, tetapi memperingatkan prospeknya bisa memburuk tajam jika konflik terus berlanjut.