Selasa 12 Apr 2022 15:16 WIB

Rusia Tuding Barat Halangi Ukraina Cari Solusi Diplomatik

Sebaliknya, Barat justru mendorong Kiev mempertaruhkan militerisme.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Seorang prajurit Ukraina berjalan di atas kendaraan tempur Rusia yang hancur di Bucha, Ukraina, Kamis, 7 April 2022. Pemerintah Rusia menuding Barat tidak menginginkan adanya solusi diplomatik atau politik untuk konflik di Ukraina.
Foto: AP/Vadim Ghirda
Seorang prajurit Ukraina berjalan di atas kendaraan tempur Rusia yang hancur di Bucha, Ukraina, Kamis, 7 April 2022. Pemerintah Rusia menuding Barat tidak menginginkan adanya solusi diplomatik atau politik untuk konflik di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia menuding Barat tidak menginginkan adanya solusi diplomatik atau politik untuk konflik di Ukraina. Sebaliknya, mereka justru mendorong Kiev mempertaruhkan militerisme.

“Kami melihat bagaimana pelindung asing dari otoritas Ukraina saat ini terus menerus menghalangi mereka dari cara-cara politik dan diplomatik,” kata Perwakilan Tetap Rusia di Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Alexander Lukashevich saat berbicara di pertemuan Dewan Tetap OSCE, Senin (11/4), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Menurut Lukashevich, setelah memperoleh “sinyal” semacam itu dari Barat, kepemimpinan Ukraina mengubah retorikanya untuk mempertaruhkan militerisme lagi. Pekan lalu, Ketua Dewan Eropa Charles Michel mendukung proposal tentang pengucuran dana tambahan sebesar 500 juta euro untuk menyediakan dan memasok persenjataan bagi Ukraina. Proposal itu disetujui 27 negara anggota Uni Eropa pada 7 April lalu.

“Setelah disetujui dengan cepat, ini akan menghasilkan 1,5 miliar euro dukungan Uni Eropa yang telah disediakan untuk peralatan militer bagi Ukraina,” kata Michel lewat akun Twitter pribadinya. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell karena telah mengusulkan proposal tersebut.

Sebelumnya Uni Eropa telah menyetujui paket bantuan militer sebesar 1 miliar euro untuk Ukraina. Dana bantuan militer untuk Ukraina berasal dari dana perdamaian Eropa senilai 5 miliar euro yang dibentuk oleh negara-negara anggota Uni Eropa. Selain dari Eropa, Ukraina pun memperoleh bantuan militer senilai ratusan juta dolar dari Amerika Serikat (AS).

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytry Kuleba juga meminta negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menyediakan dan memasok senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melawan Rusia. “Agenda saya sangat sederhana, ia hanya mempunyai tiga pokok di atasnya; senjata, senjata, dan senjata,” kata Kuleba kepada awak media di markas NATO di Brussels, Belgia, 7 April lalu.

Kuleba berharap tak ada keraguan pada NATO untuk membantu Ukraina memerangi Rusia. “Saya meminta semua sekutu untuk mengesampingkan keraguan mereka, keengganan mereka, untuk menyediakan Ukraina dengan semua yang dibutuhkan,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement