REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepolisian New York pada Selasa (12/4) melakukan perburuan intensif terhadap seorang pria bersenjata yang meledakkan bom asap dan melepaskan tembakan di kereta bawah tanah New York. Insiden ini melukai sedikitnya 17 orang dan berlangsung ketika jam sibuk pada pagi hari.
Polisi mengatakan, pelaku terlihat memakai masker gas dan diyakini beraksi sendiri. Pelaku langsung melarikan diri setelah melakukan aksinya. Serangan itu terjadi ketika kereta bawah tanah menuju Manhattan di jalur N, memasuki sebuah stasiun di lingkungan Sunset Park di Brooklyn.
Sepuluh orang terkena tembakan langsung, termasuk lima dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis tetapi stabil. Sementara, tujuh lainnya terluka oleh pecahan peluru atau terluka dalam kekacauan, ketika pengendara yang panik melarikan diri dari kereta bawah tanah yang dipenuhi asap. Beberapa orang pingsan di trotoar saat mereka meluncur ke peron stasiun 36th Street. Pemadam kebakaran mengatakan, dua dari mereka yang terluka dirawat di tempat kejadian.
Menurut CNN, Fox News, dan media lokal, sebuah van U-Haul yang diduga milik pelaku diparkir tidak jauh dari lokasi kejadian. Polisi menggambarkan pelaku sebagai pria bertubuh kekar, mengenakan rompi tipe konstruksi hijau, dan sweater hoodie.
CNN dan media lokal yang mengutip sumber penegak hukum, mengatakan, beberapa amunisi berkapasitas tinggi, tabung asap tambahan yang tidak terpakai, wadah bensin dan kembang api ditemukan di stasiun kereta bawah tanah. Selain itu, polisi juga menemukan pistol, yang tampaknya tidak bisa digunakan.
Komisaris Departemen Kepolisian New York (NYPD), Keechant Sewell, mengatakan, penembakan itu tidak diselidiki sebagai tindakan terorisme. Sewell mengatakan tersangka terlihat mengenakan masker gas di dalam gerbong saat akan memasuki stasiun, kemudian mengeluarkan sebuah tabung dari tasnya dan membukanya.
"Kereta pada waktu itu mulai dipenuhi asap. Dia kemudian melepaskan tembakan, menyerang banyak orang di kereta bawah tanah dan di peron," ujar Sewell.
John Butsikares, seorang anak berusia 15 tahun yang melewati stasiun 36th Street, mengatakan, kondektur kereta memerintahkan semua orang di peron stasiun untuk naik ke atas. "Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saat itu menakutkan. Kemudian di 25th Street (stasiun berikutnya) kami semua disuruh turun. Ada orang yang berteriak minta tolong," kata Butsikares yang hendak berangkat sekolah.
Warga Brooklyn, Yayha Ibrahim, mengatakan, dia melihat orang-orang berlarian dari stasiun. Dia memutuskan untuk berjalan ke stasiun untuk melihat apa yang terjadi.
"Saya melihat seorang wanita, dia ditembak tepat di kakinya dan dia berteriak minta tolong. Petugas penyelamat datang dengan cepat, kemudian ambulans datang dan mereka membawanya," ujar Ibrahim.