Sabtu 16 Apr 2022 01:15 WIB

Taiwan Melaporkan Rekor Jumlah Kasus Covid-19

Taiwan telah melaporkan lebih dari 1.000 kasus dalam sehari.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nidia Zuraya
Virus Covid-19 (ilustrasi). Taiwan melaporkan rekor jumlah kasus Covid karena banyak wabah di beberapa kota membebani upaya otoritas kesehatan untuk menahan virus.
Foto: www.wikimedia.org
Virus Covid-19 (ilustrasi). Taiwan melaporkan rekor jumlah kasus Covid karena banyak wabah di beberapa kota membebani upaya otoritas kesehatan untuk menahan virus.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan melaporkan rekor jumlah kasus Covid karena banyak wabah di beberapa kota membebani upaya otoritas kesehatan untuk menahan virus. Infeksi lokal naik ke level tertinggi sepanjang masa, yakni mencapai 1.209 kasus.

Itu disampaikan oleh menteri kesehatan Chen Shih-chung mengatakan pada briefing di Taipei pada hari Jumat (15/4/2022) seperti dilansir Bloomberg. Ini adalah pertama kalinya sejak pandemi global dimulai, Taiwan telah melaporkan lebih dari 1.000 kasus dalam sehari.

Baca Juga

Chen juga memperingatkan bahwa angka kasus harian kemungkinan akan jauh lebih buruk. “Skala pandemi saat ini sangat besar,” katanya, seraya menambahkan kemungkinan untuk melihat puluhan ribu kasus atau bahkan “jutaan”.

“Intinya bukan tentang jumlah kasus, tetapi tentang apakah kita dapat mencegah dampak bencana.”

Untuk mengurangi keparahan wabah, otoritas kesehatan memberlakukan kebijakan yang lebih ketat terkait suntikan booster. Mengharuskan mereka yang tidak dapat menjaga jarak sosial di tempat kerja. Seperti guru, pelatih pribadi, dan pengasuh anak, untuk menerima suntikan booster mulai 22 April. Menurut data dari Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, hanya di bawah 80 persen dari populasi sepenuhnya divaksinasi.

Wabah ini mengancam akan mengakhiri kerja keras selama bertahun-tahun oleh otoritas kesehatan untuk menjaga Taiwan sebagian besar bebas dari Covid. Tindakan karantina yang ketat dan pelacakan kontak telah membantu menjaga jumlah infeksi lokal menjadi sekitar 22.000, dengan kurang dari 850 kematian akibat infeksi domestik sejak awal 2020.

Lonjakan infeksi membuat strategi Covid pemerintah berada di persimpangan jalan. Selama dua tahun terakhir, pihak berwenang telah berhasil membasmi wabah, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka harus berurusan dengan banyak infeksi yang meluas.

Menteri kesehatan telah mengesampingkan kembalinya soft lockdown tahun lalu. Ketika itu pertemuan besar dilarang, tempat hiburan dan rekreasi ditutup dan restoran hanya diizinkan untuk makanan dibawa pulang. Tindakan karantina sebelumnya untuk siapa saja yang dites positif dan semua kedatangan ke Taiwan kemungkinan akan tetap berlaku hingga 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement