Ahad 17 Apr 2022 10:45 WIB

Rudal Rusia Hancurkan Dapur Umum di Kota Kharkiv

Dapur tersebut didirikan oleh World Central Kitchen.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang wanita bereaksi di samping tubuh seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang tewas dalam serangan Rusia di Kharkiv, Ukraina, Jumat, 15 April 2022.
Foto: AP/Felipe Dana
Seorang wanita bereaksi di samping tubuh seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang tewas dalam serangan Rusia di Kharkiv, Ukraina, Jumat, 15 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARKIV -- Rusia terus membombardir kota-kota di seluruh penjuru Ukraina salah satunya Kharkiv. Serangan rudal Rusia di kota itu menghancurkan dapur umum. Kantor berita Associated Press yang berada di lokasi kejadiaan merekam dampak serangan tersebut.

Pada Ahad (17/4/2022) Walikota Kharkiv Ihor Terekhov mengatakan tiga orang tewas dan 34 lainnya terluka dalam serangan-serangan rudal di kota itu. Dapur tersebut didirikan oleh World Central Kitchen.

Baca Juga

Sebuah lembaga yang didirikan chef terkenal José Andrés untuk memberi makan korban bencana alam dan masyarakat yang tinggal di zona perang. Dalam cicitannya di Twitter, Andrés mengatakan staf organisasi itu terguncang tapi selamat.

World Central Kitchen mengatakan mereka telah mendirikan dapur umum di 30 kota di Ukraina. Memberi 300 ribu piring per hari.

"(Serangan di Kharkiv) menunjukkan memberi makan di tengah perang tanpa perasaan adalah aksi berani, tangguh dan sebuah bentuk perlawanan," katanya sambil menegaskan lembaga akan terus memasak untuk rakyat Ukraina.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia sudah berbicara dengan pemimpin Inggris dan Swedia tentang cara terbaik untuk mempertahankan Kota Mariupol yang dikepung. Serta puluhan ribu warga yang terperangkap di dalamnya. Ia mengatakan nasib Mariupol dapat ditentukan melalui pertempuran atau diplomasi.

"Salah satu mitra kami harus segera memberi semua senjata berat, pesawat yang diperlukan Ukraina, dan tanpa berlebihan, sehingga kami dapat mengurangi tekanan penjajah di Mariupol dan mematahkan blokade," kata Zelenskyy dalam pidato malamnya.

"Atau kami akan melakukan melalui negosiasi, yang mana peran mitra-mitra kami harus menentukan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement