REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Solusi satu-satunya dalam konflik Israel-Palestina adalah mendirikan negara Palestina. Juru bicara presiden Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan, negara Palestina berdiri dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
"Semua usulan, apakah itu sebuah negara dengan perbatasan sementara, atau entitas atau negara tanpa kedaulatan, tidak akan mengakhiri konflik dan akan mengarah pada konfrontasi dan perang," katanya saat menanggapi pernyataan menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, dilansir Xinhua, Ahad (17/4/2022).
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa solusi politik dengan Palestina adalah mendirikan sebuah entitas bagi mereka seraya mempertahankan hegemoni keamanan Israel. Perdamaian hanya bisa dicapai dengan menghormati resolusi PBB, kata jubir.
Dalam perang Timur Tengah pada Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur, yang diklaim warga Palestina. Sejak itu Israel menguasai wilayah-wilayah tersebut.
Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.