Selasa 19 Apr 2022 22:05 WIB

Parlemen Lithuania Larang Publik Gunakan Simbol Z

Parlemen Lithuania larang simbol Z serta pita hitam dan oranye St George

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemuda berjalan melewati grafiti di dinding di St Petersburg, Rusia, Rabu, 23 Maret 2022. Huruf Z dan V, menjadi simbol militer Rusia.
Foto: AP/AP
Pemuda berjalan melewati grafiti di dinding di St Petersburg, Rusia, Rabu, 23 Maret 2022. Huruf Z dan V, menjadi simbol militer Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Parlemen Lithuania pada Selasa (19/4/2022) melarang publik menggunakan simbol "Z", pita hitam dan oranye St George, dan simbol-simbol lain yang dianggap mengekspresikan dukungan untuk invasi Rusia ke Ukraina. Huruf "Z" adalah simbol yang terdapat dalam kendaraan militer Rusia di Ukraina.

Simbol "Z" mulai muncul di media sosial dengan maksud untuk mendukung perang di Ukraina. Sementara itu pita St George, yang pertama kali diperkenalkan sebagai penghormatan oleh Catherine the Great, merupakan simbol penting di wilayah berbahasa Rusia. Terutama sejak separatis di Ukraina timur mengadopsinya sebagai simbol dukungan untuk Rusia pada 2014.

Baca Juga

"Kami melarang simbol rezim totaliter atau otoriter yang digunakan di masa lalu atau saat ini untuk mempromosikan agresi militer, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan atau dilakukan oleh mereka," ujar pernyataan parlemen Lithuania.

Anggota parlemen juga menyetujui denda bagi siapapun yang melanggar larangan tersebut. Jumlah denda harus dinaikkan menjadi 900 euro untuk individu, dan 1.500 euro untuk perusahaan.

Keputusan Lithuania diambil setelah larangan serupa diberlakukan di Latvia dan Moldova. Jerman juga mempertimbangkan larangan tersebut.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada bulan Maret menyerukan larangan universal penggunaan simbol "Z" secara politik. Dia mengatakan, simbol itu menandakan kejahatan perang Rusia, yang membom kota-kota sehingga menyebablan ribuan orang Ukraina terbunuh.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement