Ahad 24 Apr 2022 16:45 WIB

Zelenskyy akan Bertemu Pejabat Tinggi AS, Berharap dapat Senjata

Zelenskyy berharap pertemuan pejabat AS berikan hasil yang konkret seperti senjata

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin di Kiev pada Ahad (24/4/2022).
Foto: Ukrainian Presidential Press Office via AP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin di Kiev pada Ahad (24/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin di Kiev pada Ahad (24/4/2022). Zelenskyy berharap, pertemuan dengan pejabat AS dapat memberikan hasil konkret.

"Saya berharap hasilnya konkret, bukan hanya hadiah, kami mengharapkan hal-hal khusus dan senjata khusus," ujar Zelenskyy.

Ini akan menjadi perjalanan tingkat tinggi pertama AS ke Kiev sejak perang dimulai 24 Februari. Ketika mengunjungi Polandia pada Maret lalu, Blinken melakukan kunjungan singkat ke Kiev untuk bertemu menteri luar negeri Ukraina. Pertemuan tatap muka terakhir Zelenskyy dengan pimpinan AS pada 19 Februari, dengan Wakil Presiden Kamala Harris.

“Saya percaya, kita akan bisa mendapatkan kesepakatan dari Amerika Serikat atau bagian dari paket untuk mempersenjatai Ukraina yang telah kita sepakati sebelumnya. Selain itu, kami memiliki pertanyaan strategis tentang jaminan keamanan, yang sekarang dibahas secara rinci, karena Amerika Serikat akan menjadi salah satu pemimpin negara keamanan bagi negara kami," ujar Zelenskyy.

Pada Sabtu (23/4/2022),  militer Ukraina menghancurkan sebuah pos komando Rusia di Kherson. Pos komando itu diserang pada Jumat (22/4) dan menewaskan dua jenderal serta melukai seorang lainnya secara kritis. Penasihat Zelenskyy, Oleksiy Arestovych, mengatakan, sebanyak 50 perwira senior Rusia berada di pusat komando ketika diserang.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement