Senin 09 May 2022 10:49 WIB

Duta Besar AS: Rusia tidak Memiliki Apa-Apa untuk Dirayakan

Rusia kehilangan banyak hal dalam perangnya di Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Aktivitas warga di Red Square, Moskow, Rusia. Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB mengatakan Linda Thomas-Greenfield mengatakan Rusia
Foto: AP Photo/Pavel Golovkin
Aktivitas warga di Red Square, Moskow, Rusia. Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB mengatakan Linda Thomas-Greenfield mengatakan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB mengatakan Linda Thomas-Greenfield mengatakan Rusia "tidak punya apa-apa" untuk dirayakan di Hari Kemenangan. Ia mengatakan Rusia kehilangan banyak hal dalam perangnya di Ukraina.

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi CNN, Thomas-Greenfield mengatakan Rusia mengeskalasi perang di Ukraina yang kini sudah berlangsung selama hampir tiga bulan. Ia mengatakan sebagai eskalasi itu merupakan konsekuensi dari "kegagalan mereka."

"Mereka tidak memiliki apa-apa untuk dirayakan besok, mereka tidak berhasil mengalahkan Ukraina, mereka tidak berhasil memecah belah dunia atau NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara)," kata  Thomas-Greenfield seperti dikutip the Hill, Senin (9/5/2022).

"Mereka hanya berhasil mengisolasi diri mereka sendiri dari panggung internasional dan negara paria di seluruh dunia, jadi apa yang mereka rayakan besok adalah sedikitnya keberhasilan mereka," tambahnya.

Hari Kemenangan yang dirayakan pada 9 Mei merupakan salah satu tanggal merah yang paling meriah di Rusia. Hari libur itu merayakan kemenangan Rusia atas Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca juga : Misteri Serangkaian Kematian Oligarki Rusia

Setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu pasukan Rusia gagal menguasai ibukota Kiev dan terpaksa mundur karena perlawanan pasukan dan rakyat Ukraina. Bulan lalu pasukan Ukraina memfokuskan serangan ke timur Ukraina, Donbas.

Sejak itu Rusia telah mendeklarasikan kemenangan di Kota Mariupol. Pasukan Rusia dilaporkan membombardir kota pelabuhan tersebut. Pengamat menilai Presiden Vladimir Putin akan memaksakan kemenangan apa pun sebelum berpidato di Hari Kemenangan di Moskow.

Amerika Serikat (AS) menggelontorkan miliaran dolar AS untuk mempersenjatai Ukraina. Paket bantuan terbaru senilai 33 miliar dolar AS sedang diajukan ke Kongres. Pemerintah AS juga dilaporkan memberi intelijen penting pada Ukraina yang membantu mereka menenggelamkan kapal perang Rusia di Laut Hitam dan beberapa kemenangan kecil lainnya.

Baca juga : Kelompok G7 akan Setop Impor Minyak dari Rusia

Thomas-Greenfield mengatakan Rusia telah merasakan konsekuensi dukungan AS pada Ukraina.

"Garisnya ada di tempat Rusia memulai, pemerintah Rusia menginvasi Ukraina, mereka memulai perang ini. Mereka menyerang rakyat Ukraina. Dan sejak awal kami telah konsisten mendukung Ukraina, kami akan memberikan sarana untuk bertarung dalam perang ini," kata Thomas-Greenfield.

"Dan mereka di lapangan, dan mereka memukul mundur Rusia, sehingga kami akan melanjutkan berbagai dukungan yang mereka butuhkan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement