Rabu 11 May 2022 18:35 WIB

Sri Lanka Kerahkah Militer untuk Pulihkan Keamanan

Demonstran Sri Lanka diminta tidak melakukan penjarahan terhadap properti warga.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Tentara Sri Lanka menjaga pos pemeriksaan di luar kediaman perdana menteri sehari setelah bentrokan antara pendukung pemerintah dan pengunjuk rasa anti-pemerintah di Kolombo, Sri Lanka, Selasa, 10 Mei 2022.
Foto:

Meski menuntut reformasi dan penghapusan unsur “Rajapaksa” di tubuh pemerintahan, pengunduran diri Mahinda tak membuat gelombang demonstrasi yang telah berlangsung sejak Maret mereda. Dalam aksi penggerudukan kediaman Mahinda, para pengunjuk rasa menyerbu gedung utama berlantai dua tempat Mahinda bersembunyi bersama keluarga dekatnya.

“Setelah operasi sebelum fajar, mantan perdana menteri dan keluarganya dievakuasi ke tempat yang aman oleh tentara. Setidaknya 10 bom bensin dilemparkan ke dalam kompleks,” kata seorang pejabat tinggi keamanan, dikutip laman the Guardian.

Dalam proses evakuasi, polisi terus menembakkan gas air mata dan tembakan peringatan ke udara. Mahinda Rajapaksa adalah kakak dari Gotabaya Rajapaksa. Sebelum mengisi posisi perdana menteri, Mahinda pernah menjabat sebagai presiden selama sepuluh tahun, yakni dari 2005 hingga 2015.

Pengunduran diri Mahinda merupakan konsesi terbaru yang dibuat dinasti Rajapaksa dalam menghadapi aksi protes berkepanjangan. Gotabaya baru-baru ini setuju untuk mencabut amandemen konstitusi yang telah memusatkan kekuasaan di tangannya dan menyerahkan kekuasaan kembali ke parlemen. Anggota keluarga Rajapaksa lainnya yang sebelumnya menduduki kursi di kabinet juga telah mengundurkan diri. Saat ini Gotabaya adalah satu-satunya Rajapaksa yang masih berkuasa.

 

Saat ini Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi akut. Selama beberapa bulan terakhir, warga di sana harus mengantre berjam-jam untuk membeli bahan bakar minyak, gas untuk memasak, bahan makan, serta obat-obatan yang sebagian besar diimpor. Kurangnya mata uang keras telah menghambat Sri Lanka mengimpor bahan mentah untuk manufaktur. Inflasi memburuk dan melonjak menjadi 18,7 persen pada Maret lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement