REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mengecam keras pembunuhan jurnalis Aljazirah, Shireen Abu Akleh oleh Israel di Kamp Pengungsi Jenin, Rabu (11/5/2022). Kementerian Luar Negeri RI mendesak penyelidikan atas pembunuhan Akleh yang tengah meliput itu.
"Indonesia mengecam sangat keras lpembunuhan oleh Israel terhadap koresponden Aljazirah, Shireen Abu Akleh di Tepi Barat yang diduduki, " ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam press briefing secara hybird di Kemenlu, Kamis (12/5/2022).
Faizasyah mengatakan, Indonesia mendesak untuk dilakukan penyelidikan dan investigasi transparan mengenai pembunuhan ini.
"Indonesia menegaskan pentingnya solusi untuk kegiatan Israel di Tepi Barat. Sebab kami yakin aktivitas jurnalis sudah resmi di atur di Tepi Barat," ujar Faizasyah.
Abu Akleh meninggal dunia karena ditembak tepat di kepala oleh pasukan Israel. Saat meliput, Abu Akleh sudah mengenakan rompi dan helm yang menandai bahwa dia adalah jurnalis.
Israel membantah pasukannya bertanggung jawab atas tewasnya jurnalis yang telah bergabung dengan Aljazirah sejak 1997 tersebut. Israel justru menuding militan Palestina yang menembak Abu Akleh.
Militer Israel mengatakan, personel mereka lebih dulu ditembak menggunakan senjata berat dan bahan peledak saat tengah melaksanakan operasi di Jenin. Merespons hal tersebut, pasukan Israel balas menyerang. Namun membantah bertanggung jawab, militer Israel tetap menyelidiki insiden tersebut.