REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- mendapat sambutan hangat dari para guru dan siswa saat melakukan kunjungan ke Canberra Grammar School (CGS). Kunjungan kerja dilakukan dalam rangka memenuhi undangan dari sekolah tersebut, Selasa (17/5).
CGS merupakan salah satu sekolah swasta terbesar di Canberra dengan jumlah murid mencapai 1.800 orang yang terdiri dari tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan sekolah menengah atas. CGS juga merupakan sekolah internasional yang memiliki siswa lebih dari 16 negara di luar Australia.
CGS mengundang Dubes dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Canberra dalam rangka memperkenalkan sekolah dan memberi kesempatan kepada siswa-siswa yang belajar bahasa Indonesia untuk mendemonstrasikan kemampuan bahasa Indonesia mereka. Menurut salah seorang guru bahasa Indonesia di Grammar School, Katerine, para siswanya telah belajar bahasa Indonesia selama hampir satu setengah tahun.
“Di sekolah ini kami memberikan pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas 11 dan 12. Mereka akan belajar bahasa Indonesia selama dua tahun. Saya berharap hal itu cukup bagi mereka untuk bisa berbicara dalam bahasa Indonesia. Kami juga ingin membawa mereka ke Indonesia agar bisa lebih mengenal Indonesia sehingga bisa lebih semangat lagi belajar bahasa Indonesia,” jelas Katerine seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara Kepala Sekolah Canberra Grammar School, Justin Garrick mengatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang penting untuk dipelajari oleh siswa Australia. Oleh karena itu sekolah berkomitmen untuk terus membuka kelas bahasa Indonesia.
“Saya yakin bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang penting untuk dipelajari, bahkan kedua anak saya saat ini juga belajar bahasa Indonesia, istri saya juga bisa berbahasa Indonesia. Di sekolah ini kami akan terus mengajarkan bahasa Indonesia kepada para siswa,” ujar Justin.
Dalam sambutannya, Dubes Siswo Pramono menyampaikan ucapan terima kasih kepada sekolah yang telah turut membantu mempromosikan bahasa Indonesia kepada para siswa. Dubes juga memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar bahasa Indonesia, karena bahasa Indonesia akan menjadi bahasa penting di masa yang akan datang seiring dengan semakin tingginya kerja sama ekonomi Indonesia dan Australia.
“Bahasa Indonesia bukan hanya penting untuk memahami kebudayaan Indonesia. Di masa depan, bahasa Indonesia juga akan menjadi bahasa yang penting dalam bisnis dan ekonomi. Oleh karena itu para siswa yang belajar bahasa Indonesia hari ini tentu akan merasakan manfaatnya yang besar dikemudian hari,” jelas Siswo.
Tak lupa Dubes Siswo juga mengajak kepada para guru dan siswa untuk berkunjung ke kediamannya atau ke Balai Budaya di KBRI Canberra untuk mempraktikkan bahasa Indonesia dengan penutur asli Indonesia dan merasakan makanan Indonesia.
Menyambung Dubes Siswo, Atdikbud Najib dalam paparannya juga menyampaikan kepada para guru dan siswa bahwa saat ini lebih dari 200 juta orang berbahasa Indonesia di seluruh dunia. Hal ini, menurutnya, menjadi peluang bagi para siswa yang belajar bahasa Indonesia untuk bisa berkomunikasi dan membangun pertemanan dengan ratusan juta orang yang berbahasa Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Najib juga menyampaikan jika KBRI Canberra sangat mendukung para siswa Australia untuk belajar bahasa Indonesia dan siap membantu apa yang mereka butuhkan untuk bisa menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
“Selain menyediakan bahan pembelajaran bahasa Indonesia, kami juga bisa memberikan workshop gamelan, angklung dan budaya lainnya kepada para siswa. Melalui kegiatan seni dan budaya yang diadakan oleh KBRI, saya berharap bisa membantu para siswa belajar bahasa Indonesia dengan lebih cepat dan menyenangkan. Oleh karena itu silakan datang ke Balai Budaya Indonesia di KBRI Canberra,” tutup Najib.
Para siswa pemelajar bahasa Indonesia dari CGS merasa senang dengan kedatangan duta besar dan atdikbud KBRI Canberra karena dapat bercakap-cakap langsung dengan orang Indonesia asli. Menurut mereka, kesempatan mempraktikkan bahasa Indonesia di depan orang Indonesia merupakan tantangan tersendiri.
“Kami berharap tahun depan bisa melakukan field trip ke Indonesia. Sehingga, kami bisa praktik berbahasa Indonesia langsung dengan masyarakat Indonesia dan mengenal budaya Indonesia yang pastinya sangat menarik,” ujar salah seorang siswa Canberra Grammar School.