REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta warga untuk menentang lobi senjata dan menekan anggota Kongres untuk mengesahkan Undang-Undang (UU) senjata yang masuk akal. Desakan ini disampaikan setelah penembakan masalah yang membunuh sedikitnya 18 anak-anak dan seorang dewasa di sekolah Texas pada Selasa (24/5/2022).
Biden menuntut tindakan setelah kengerian penembakan di sekolah dasar, tetapi tidak menjelaskan tindakan yang ingin diambil atau menyerukan pemungutan suara khusus di Kongres atau merilis kebijakan. "Saya berharap ketika saya menjadi presiden saya tidak perlu melakukan ini lagi," kata Biden yang tampak terguncang, mengutuk kematian siswa kelas dua, tiga, dan empat.
Presiden AS ini pun meminta warga untuk melawan perasaan tidak berdaya karena melihat lagi penembakan massal. "Sebagai sebuah bangsa, kita harus bertanya kapan atas nama Tuhan kita akan berdiri di lobi senjata, atas nama Tuhan kita melakukan apa yang kita semua tahu yang perlu dilakukan," kata Biden.
"Saya sakit dan lelah. Kita harus bertindak. Dan jangan bilang kita tidak bisa berdampak pada pembantaian ini," ujarnya.
Penembakan massal di AS sering diikuti oleh protes publik dan seruan untuk tindakan oleh politisi Demokrat. Namun kebijakan keamanan senjata federal seperti pemeriksaan latar belakang yang umum di negara lain telah gagal dalam menghadapi penentangan dari Republik yang memiliki suara kuat.
Ketika mencalonkan diri ke Gedung Putih, Biden berjanji untuk mendorong langkah-langkah keamanan senjata dan mengurangi puluhan ribu kematian senjata tahunan di negara itu. Biden dan rekan-rekan Demokratnya gagal mendapatkan suara di Senat yang dibutuhkan untuk meloloskan aturan pengendalian senjata.
Pada 1994, Biden yang saat itu menjadi senator dari Delaware, memberlakukan larangan 10 tahun atas senjata serbu dengan perolehan suara 52-48 di Senat AS yang tidak diperbarui pada 2004. "Ketika kami melewati larangan senjata serbu, penembakan massal turun. Ketika undang-undang itu kedaluwarsa, penembakan massal tiga kali lipat. Gagasan bahwa seorang anak berusia 18 tahun bisa masuk ke toko senjata dan membeli dua senjata serbu, adalah salah," kata Biden.