Kamis 26 May 2022 02:45 WIB

Pemukim Israel Semprot Merica ke Bayi Palestina

Pemukim Israel menyemprot merica hingga membuat seorang bayi dilarikan ke rumah sakit

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Tentara Israel berpatroli
Foto: AP/Majdi Mohammed
Tentara Israel berpatroli

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang bayi Palestina dirawat di rumah sakit dengan kondisi serius setelah pemukim Israel menyerang mobil orang tuanya dan menyemprotkan merica ke mereka di Tepi Barat.

Pemukim pada Senin (23/5/2022) malam menyerang warga Palestina yang bepergian di jalan yang menghubungkan kota Jenin dan Nablus. Salah satu penumpang kendaraan adalah seorang bayi yang kesulitan bernafas setelah disemprot oleh pemukim Israel.

"Lihat matanya yang bengkak, dia masih bayi dan pemukim ini masih tidak memberinya belas kasihan," kata seorang saksi mata saat merekam ayahnya menggendongnya dengan masker oksigen.

Ayah bayi itu mengatakan serangan itu terjadi di depan pasukan pendudukan Israel yang berdiri diam dan membiarkan serangan itu terjadi.

Dia dilarikan ke rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi serius, menurut kantor berita Wafa.

Israel telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967, dan melakukan berbagai pelanggaran terhadap warga sipil Palestina, kata kelompok hak asasi manusia.

Pasukan dan pemukim Israel secara rutin mengganggu warga Palestina di wilayah pendudukan dengan melukai dan membunuh warga sipil, menghancurkan rumah, meracuni ternak, merusak properti, dan bentuk kekerasan lainnya.

Lebih dari 700 ribu orang Yahudi Israel tinggal di pemukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, dalam konstruksi yang dianggap ilegal menurut hukum internasional. Perjanjian Oslo tahun 1995 membagi Tepi Barat yang diduduki menjadi tiga zona: Area A, Area B, dan Area C.

Area A berada di bawah kendali administratif dan keamanan Otoritas Palestina (PA). Administrasi Area B dikendalikan oleh PA, dengan Israel mengendalikan keamanan. Area C berada di bawah kendali penuh administrasi dan keamanan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement