Senin 30 May 2022 09:37 WIB

Zero-Covid Dorong Pemasukan Industri Medis, Teknologi dan Konstruksi China

Kebijakan Zero Covid telah menciptakan gelembung pertumbuhan di sejumlah industri

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Kebijakan
Foto: EPA-EFE/SHAN SHI CHINA OUT
Kebijakan "zero-Covid" untuk terus-menerus memantau, menguji, dan mengisolasi warga dalam upaya pencegah penyebaran virus Corona telah menghancurkan sebagian besar perekonomian China. Meski begitu, kebijakan tersebut juga telah menciptakan gelembung pertumbuhan di bidang medis, bidang teknologi dan konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kebijakan "zero-Covid" untuk terus-menerus memantau, menguji, dan mengisolasi warga dalam upaya pencegah penyebaran virus Corona telah menghancurkan sebagian besar perekonomian China. Meski begitu, kebijakan tersebut juga telah menciptakan gelembung pertumbuhan di bidang medis, bidang teknologi dan konstruksi.

Pemerintah China berada di jalur yang tepat untuk menghabiskan lebih dari 52 miliar dolar AS tahun ini untuk pengujian, fasilitas medis baru, peralatan pemantauan, dan tindakan anti-Covid-19 lainnya. Menurut analis, tindakan ini menguntungkan sebanyak 3.000 perusahaan.

"Di China, perusahaan yang menyediakan layanan pengujian dan industri terkait lainnya menghasilkan banyak uang karena fokus pemerintah pada pendekatan berbasis penahanan dalam memerangi Covid-19," kata spesialis kesehatan global di sebuah lembaga think tank Amerika Serikat Council on Foreign Relations (CFR) Yanzhong Huang.

China bertujuan untuk memiliki fasilitas pengujian Covid-19 dalam jarak 15 menit dengan berjalan kaki bagi semua orang di kota-kota besar dan terus memberlakukan pengujian massal pada tanda-tanda wabah sekecil apa pun. Pacific Securities yang berbasis di Hong Kong memperkirakan, ini telah menciptakan pasar senilai lebih dari 15 miliar dolar AS per tahun untuk pembuat dan penyedia tes.

Pemerintah menanggung sebagian besar dari pengeluaran tersebut, baik dengan membeli alat tes atau membayar perusahaan untuk melakukan tes. Meskipun harga tes telah turun sejak pecahnya virus Corona pada awal 2020 seharga 50 sen per tes, permintaan yang berkelanjutan ini telah menguntungkan sejumlah perusahaan.

Laba kuartal pertama meningkat lebih dari dua kali lipat untuk Dian Diagnostics Group Co Ltd yang berbasis di Hangzhou yang menjadi salah satu pembuat tes medis terbesar di China. Pendapatannya melonjak lebih dari 60 persen menjadi 690 juta dolar AS, hanya kurang dari setengahnya untuk layanan pengujian Covid-19 dan hampir seluruhnya dibayar oleh pemerintah.

Perusahan saingan Adicon Holdings Ltd menerima sekitar 300 juta dolar AS sebagian besar uang pemerintah untuk tes Covid-19 selama 2020-2021. Perusahan ini telah mengajukan penawaran umum perdana di bursa saham Hong Kong.

Shanghai Runda Medical Technology Co Ltd mengatakan, sedang memproses hingga 400 ribu tes Covid-19 per hari pada April, selama penguncian Shanghai selama hampir dua bulan. Menurut sebuah artikel oleh Securities Times yang dikelola negara, hasil itu melahirkan pemasukan lebih dari 30 juta dolar AS per bulan.

Selain perusahan alat penguji, puluhan produsen kamera pengintai dan pencitraan termal, seperti Wuhan Guide Infrared Co Ltd dan Hangzhou Hikvision Digital Technology Co Ltd telah diuntungkan pula. Mereka menerima permintaan pemerintah China akan gadget yang dapat membantunya melacak status Covid-19 dari 1,4 miliar warga.

Salah satu produsen peralatan pencitraan termal terkemuka di dunia Wuhan Guide menggandakan pendapatannya pada 2020. Perusahan ini memasok kamera pendeteksi demam di seluruh China dan luar negeri. Pertumbuhan mendatar tahun lalu, tetapi analis memperkirakan akan meningkat lagi tahun ini dan berikutnya.

Selain itu, penemuan baru pun banyak lahir. Sejak Maret, menurut tinjauan Reuters dari database internasional dan domestik, perusahaan dan lembaga penelitian China telah mematenkan setidaknya 50 paten terkait Covid-19. Penemuan ini sebagian besar terkait dengan mengadaptasi kamera dan platform pengawasan yang ada untuk melacak kontak dekat dan mengidentifikasi potensi kasus positif.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement