Senin 06 Jun 2022 06:16 WIB

Rudal Rusia Hantam Ibu Kota Ukraina

Rusia mengancam menyersng target baru jika AS pasok rudal jarak jauh untuk Ukraina.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Angkatan Udara Ukraina melaporkan, pembom strategis Tu-95 Rusia meluncurkan rudal ke Kiev dari Laut Kaspia pada Ahad (5/6/2022) pagi dan dua distrik timur ibukota Ukraina diguncang ledakan.
Foto: EPA-EFE/STATE EMERGENCY SERVICE OF UKRAINE
Angkatan Udara Ukraina melaporkan, pembom strategis Tu-95 Rusia meluncurkan rudal ke Kiev dari Laut Kaspia pada Ahad (5/6/2022) pagi dan dua distrik timur ibukota Ukraina diguncang ledakan.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Angkatan Udara Ukraina melaporkan, pengebom strategis Tu-95 Rusia meluncurkan rudal ke Kiev dari Laut Kaspia pada Ahad (5/6/2022) pagi dan dua distrik timur ibu kota Ukraina diguncang ledakan. Asap gelap membubung ke langit di atas Distrik Darnytskyi dan Dniprovskyi tempat ledakan terdengar.

Menurut ajudan kepala staf Presiden Volodymyr Zelenskiyy Serhiy Leshchenko, serangan itu menargetkan infrastruktur kereta api. Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko mengatakan, setidaknya satu orang dirawat di rumah sakit meskipun tidak ada kematian yang segera dilaporkan.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, telah menembakkan roket ke Kiev dari jarak jauh dan menghancurkan tank T-72 dan kendaraan lapis baja yang telah dipasok ke Ukraina oleh negara-negara Eropa timur dan ditahan di gedung perbaikan gerbong kereta api. Pertahanan udara Ukraina hanya mampu menghancurkan satu rudal jelajah sekitar pukul 06.00 waktu setempat setelah mengidentifikasi rudal yang masuk.

Sirene serangan udara secara teratur mengganggu kehidupan di Kiev, tetapi tidak ada serangan besar di kota itu dalam beberapa pekan. Distrik Darnytskyi di tepi kiri Sungai Dnipro membentang dari pinggiran Kiev hingga ke tepi sungai, sedangkan area Dniprovskyi di utara kota terletak di sepanjang sungai.

Rudal-rudal itu yang pertama menghantam ibu kota sejak akhir April. "Menurut data awal, (Rusia) meluncurkan rudal dari pesawat Tu-95 dari Laut Kaspia," kata Angkatan Udara Ukraina dalam sebuah pernyataan.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak meminta Barat menjatuhkan lebih banyak sanksi kepada Rusia untuk menghukumnya atas serangan itu dan untuk memasok lebih banyak senjata ke Ukraina. "Kremlin menggunakan serangan berbahaya baru. Serangan rudal hari ini di Kiev hanya memiliki satu tujuan - bunuh sebanyak mungkin," tulisnya.

Wali kota dari kota bersejarah Brovary sekitar 20 km dari pusat Kiev, mendesak orang-orang tetap di dalam rumah karena ada laporan tentang bau jelaga yang berasal dari asap. Meskipun serangan Rusia terus berlanjut di Ukraina dan kehancuran yang meluas, kehidupan di Kiev relatif bebas dari serangan dalam beberapa pekan terakhir, setelah Rusia mengalihkan fokus invasinya ke timur dan selatan.

Serangan ke ibu kota Ukraina ini terjadi usai Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Barat. Dia menyatakan, Rusia akan menyerang target baru jika Amerika Serikat mulai memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh.  

"Kami akan menyerang target yang belum kami pukul," kata Putin seperti dikutip dalam kutipan wawancara dengan saluran televisi pemerintah Rossiya-1.

Putin tidak menyebutkan target yang direncanakan Rusia untuk dikejar jika negara-negara Barat mulai memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh. Dia mengatakan keributan seputar pasokan senjata Barat ke Ukraina dirancang untuk meredakan konflik.

Ukraina telah mencari Multiple Rocket Launch Systems (MLRS) seperti M270 dan M142 HIMARS untuk menyerang pasukan dan persediaan senjata di belakang pasukan Rusia. Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana minggu ini untuk memberikan sistem roket HIMARS presisi ke Ukraina setelah menerima jaminan dari tidak akan menggunakannya untuk mencapai target di dalam Rusia.

Meskipun para pejabat Rusia telah memperingatkan bahwa keputusan AS untuk memasok Ukraina dengan sistem roket canggih dapat memperburuk konflik, Putin mengatakan itu tidak akan membawa perubahan mendasar di medan perang. "Kami memahami bahwa pasokan (sistem roket canggih) dari Amerika Serikat dan beberapa negara lain dimaksudkan untuk menebus kerugian peralatan militer ini," kata Putin.

"Ini bukan hal baru. Itu tidak mengubah apa pun pada dasarnya," katanya.

Dalam kutipan wawancara yang sama yang ditayangkan pada Sabtu (4/6/2022), Putin membual, pasukan antipesawat Rusia menembak jatuh puluhan senjata Ukraina. "Memecahkannya seperti kacang," ujarnya mengeklaim kesuksesan serangan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement