REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/6/2022) mengumumkan kasus pertama yang dikonfirmasi dari seorang anggota dinas aktif yang dinyatakan positif mengidap cacar monyet.
Individu, yang tidak disebutkan namanya, dirawat di klinik Kesehatan Angkatan Darat Stuttgart di Jerman dan saat ini dalam isolasi di pangkalan, kata Kapten Bill Speaks, Juru Bicara EUCOM, dalam sebuah pernyataan.
"Pejabat Kesehatan Masyarakat telah menentukan bahwa risiko terhadap populasi secara keseluruhan sangat rendah. Sebagai tindakan pencegahan, pelacakan kontak sedang dilakukan untuk staf klinik yang berinteraksi dengan pasien. Kasus di Stuttgart adalah jenis virus dari Afrika Barat, yang umumnya ringan dan penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas," tambah dia.
Militer mematuhi "semua undang-undang dan peraturan negara tuan rumah yang berlaku," kata Speaks.
Cacar monyet biasanya dimulai dengan gejala seperti flu dan pembengkakan di kelenjar getah bening sebelum ruam mulai terbentuk di wajah dan tubuh. Gejala dapat membutuhkan waktu hingga 21 hari untuk muncul setelah terpapar.
Ratusan kasus telah terdeteksi di seluruh dunia sejak virus pertama kali terdeteksi di Eropa dan AS bulan lalu. Virus ini merupakan endemik di Afrika bagian barat dan tengah.