Ahad 19 Jun 2022 17:35 WIB

Bendera Aborigin akan Berkibar Permanen di Sydney Harbour Bridge

Bendera Aborigin diakui sebagai bendera resmi Australia sejak tahun 1995.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendera Aborigin berkibar di samping bendera Australia. Ilustrasi.
Foto: Lukas Coch/EPA
Bendera Aborigin berkibar di samping bendera Australia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Bendera Aborigin akan berkibar permanen di Sydney Harbour Bridge sebagai upaya "proses pemulihan" dan rekonsiliasi dengan masyarakat pribumi. Hal ini disampaikan Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales Dominic Perrottet, Ahad (19/6/2022).

Bendera kuning, merah, dan hitam akan berkibar di samping bendera Australia dan New South Wales. Tiang tiga bendera tersebut ditancap di atas lanskap jembatan.

Baca Juga

Bendera Aborigin diakui sebagai bendera resmi Australia sejak tahun 1995. Dikibarkan di gedung-gedung pemerintah dan digunakan klub-klub olahraga dan atlet yang memiliki keturunan Aborigin.

Pemerintah negara bagian terpadat di Australia itu mengatakan akan menggelontorkan 25 juta dolar Australia untuk memasang tiga tiang bendera permanen pada akhir tahun ini.

Perrottet mengatakan langkah ini mencerminkan berlanjutnya "proses pemulihan sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi yang lebih luas". Upaya untuk mempromosikan hubungan masyarakat Australia dan pribumi Aborigin dan Torres Strait Islander.

"Ini keputusan yang penting kami buat, saya pikir ini membawa persatuan pada negara kami dan harga kecil yang perlu dibayar untuk persatuan," katanya pada wartawan di Sydney.

Pada tahun ini pemerintah federal membeli hak cipta bendera Aborigin sehingga dapat digunakan dengan bebas. Menyelesaikan sengketa komersial yang membatasi tim-tim olahraga dan masyarakat Aborigin untuk memproduksi gambar bendera tersebut.

Warna di bendera itu mewakili masyarakat Aborigin dan koneksi spiritual mereka dengan tanah mereka. Pertama kali dikibarkan pada tahun 1971 dalam unjuk rasa hak lahan di Negara Bagian Victoria.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement