Rabu 29 Jun 2022 06:17 WIB

Arab Saudi Catat Peningkatan 88 Persen Ekspor Senjata

T9tal ekspor barang Arab Saudi pada bulan April melonjak 98 persen.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Friska Yolandha
Kilang minyak Aramco. Arab Saudi menyebut telah mengekspor senjata, suku cadang dan amunisi senilai lebih dari Rp 51 miliar selama bulan April 2022.
Foto: google.com
Kilang minyak Aramco. Arab Saudi menyebut telah mengekspor senjata, suku cadang dan amunisi senilai lebih dari Rp 51 miliar selama bulan April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menyebut telah mengekspor senjata, suku cadang dan amunisi senilai lebih dari Rp 51 miliar selama bulan April 2022. Ini merupakan lompatan kenaikan sebesar 87,77 persen dibandingkan dengan April 2021 ketika nilai ekspor senjata mencapai Rp 27 juta. 

Menurut pemantauan yang dilakukan oleh Saudi Gazette berdasarkan laporan pemerintah, ekspor gerbong, pesawat, kapal, dan alat angkut serupa Kerajaan melonjak 18,2 persen selama April 2022, dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sehingga membawa nilai ekspor ke  sekitar Rp 7,9 triliun. Persentase ekspor tersebut pada April tercatat meningkat 28,47 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Juga

Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (27/6/2022), laporan tersebut menunjukkan bahwa total ekspor barang dagangan pada bulan April melonjak 98 persen, sebesar Rp 541 triliun jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Ekspor produk logam naik 122 persen dan aneka barang dan produk naik 120 persen.

Ekspor Saudi ke Australia dan Kepulauan Pasifik mencatat pertumbuhan yang kuat dalam satu tahun terakhir, dengan ekspor melonjak 287 persen, sementara ekspor ke negara-negara Uni Eropa meningkat 129 persen, dan negara-negara Amerika Utara sebesar 125 persen.

Berkenaan dengan ekspor minyak bumi, Arab Saudi mempertahankan pagunya lebih dari Rp 395 triliun, sehingga nilai ekspor minyak menjadi Rp 431 triliun, setara dengan 80 persen dari total ekspor. Sementara ekspor nonmigas berjumlah sekitar Rp 87 triliun dan  re-ekspor sebesar Rp 15 triliun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement