REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris dan Selandia Baru kemungkinkan menjadi dua negara yang akan lebih banyak dipilih kalangan muda untuk tinggal dan bekerja lebih lama. Ini terkait kedua negara yang akan memperpanjang Visa bagi kelompok pekerja yang juga sedang menikmati liburan di negara itu.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan mitranya Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern setuju untuk memperpanjang skema mobilitas anak muda yang sedang berlibur sambil bekerja. Batas usia pelamar akan naik dari 30 menjadi 35, dan jangka waktu maksimum orang dapat tinggal di negara tuan rumah sekarang adalah tiga tahun.
Aturan ini mengikuti kesepakatan serupa untuk mengizinkan kaum muda bekerja dan bepergian di Australia. Skema liburan sambil bekerja bagi anak muda di Inggris-Selandia Baru sebelumnya juga terbuka untuk usia 18-30 tahun.
Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan langkah itu akan memberi lebih banyak orang muda Inggris dan Selandia Baru kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mereka, membuat koneksi seumur hidup dan berkontribusi pada negara yang mereka tinggal.
Ardern, yang berada di London untuk berbicara dengan Johnson, mengatakan Selandia Baru telah lama menganjurkan perbaikan visa liburan kerja. Pemimpin Partai Buruh Selandia Baru ini sebelumnya tinggal di London ketika dia bekerja di Whitehall sebagai penasihat kebijakan senior sebelum memasuki dunia politik.
"Saya adalah salah satu dari banyak orang Selandia Baru yang menikmati hidup dan bekerja di Inggris, dan kami berharap dapat menawarkan pengalaman indah yang sama kepada orang Inggris di Selandia Baru," tambahnya.
Kedua perdana menteri itu bertemu di Downing Street setelah penyelenggaraan KTT NATO di Madrid, Spanyol yang selesai pada Kamis (30/6/2022) lalu.
Ardern mengatakan kedua negara itu akan membahas kesepakatan perdagangan bebas yang ditandatangani tahun lalu serta tanggapan terhadap perang di Ukraina. Sementara itu Boris Johnson memuji hubungan yang erat bersama Selandia Baru, yang disambut hangat oleh Ardern.
"Kami juga telah memberikan bantuan militer kami melalui kemitraan kami dengan Anda," kata Ardern.
Selanjutnya kedua kepala negara ini memastikan informasi lebih lanjut tentang skema Youth Mobility and Working Holiday akan diumumkan tahun depan.