REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Perintah evakuasi dikeluarkan untuk ribuan penduduk kota terbesar Australia, Sydney setelah hujan tanpa henti membanjiri wilayah kota, Senin (4/7/2022). Pejabat cuaca memperingatkan lebih banyak hujan dan angin akan terjadi selama 12 jam ke depan.
Cuaca bertekanan rendah yang intens di lepas pantai timur Australia diperkirakan akan membawa lebih banyak hujan lebat hingga Senin di seluruh wilayah selatan New South Wales (NSW). Sejumlah wilayah NSW memang kerap diguyur hujan pada akhir pekan selama sebulan belakangan.
Perdana Menteri NSW Dominic Perrottet mengatakan bahwa 71 perintah evakuasi besar-besaran dan 64 peringatan evakuasi telah dilakukan. Sejumlah 83 penyelamatan banjir dan 1593 permintaan bantuan diajukan sejak Ahad jam 21.00 waktu setempat.
Sementara air banjir telah mencapai puncaknya, atau hampir mencapai puncaknya di Menangle, dan North Richmond, situasinya diperkirakan akan memburuk di Windsor dan daerah Lower Portland. Banjir besar diperkirakan akan terjadi pada Senin sore, sebelum bergerak ke hilir menuju Sackville dan Wisemans Ferry.
Perrottet juga mengeluarkan peringatan keras bagi warga yang terkena dampak untuk mematuhi instruksi. Warga khususnya diminta untuk benar-benar menghindari mengemudi ke perairan banjir.
"Jika ada peringatan evakuasi, harap bersiap-siap untuk mengungsi. Jika sudah ada perintah evakuasi, silakan segera pergi,” ujarnya dalam konferensi pers pada Senin (4/7/2022) dikutip laman news.com.
Biro Meteorologi Australia (BoM) mencatat sekitar 100 milimeter hujan bisa turun dalam 24 jam ke depan di wilayah NSW dari Newcastle ke selatan Sydney, jarak lebih dari 300 kilometer,' kata
"Kami memperkirakan hujan akan turun lagi mulai sore ini," kata Jonathan How, ahli meteorologi BoM.
Lebih dari 200 mm hujan telah turun di banyak daerah. Beberapa di antaranya mencapai 350 mm sejak Sabtu. Cuaca liar dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor karena daerah tangkapan sungai sudah mendekati kapasitas penuh setelah fenomena La Nina. Fenomena alam ini biasanya terkait dengan peningkatan curah hujan yang mendominasi pantai timur Australia selama dua tahun terakhir.
Bendungan Warragamba, pasokan air utama Sydney, mulai meluap jauh lebih cepat dari perkiraan pada Ahad kemarin. Sekitar 70 perintah evakuasi diberlakukan di Sydney ketika pihak berwenang mendesak orang-orang untuk meninggalkan rumah mereka sebelum terdampak tanpa aliran listrik.
Saat puluhan ribu menghadapi evakuasi, warga di North Richmond dan Windsor di barat Sydney mengalami frustasi. Pasalnya banjir merendam rumah di sana untuk ketiga kalinya tahun ini.
"Kami sudah mengatasinya. Kami sudah mengatasinya. (Ini) sedikit berlebihan bagi kami," kata seorang warga Windsor yang dilanda banjir kepada televisi ABC.
Menteri Manajemen Darurat Federal Murray Watt telah menawarkan lebih banyak pasukan tanggap bencana. Ia mengatakan pada Senin bahwa pemerintah telah mengaktifkan sistem manajemen darurat satelit untuk membantu upaya bantuan banjir.