Kamis 07 Jul 2022 03:15 WIB

Pertemuan Menlu G20 di Bali, Bukan Sekadar Business as Usual

Pertemuan ini menjadi yang pertama kali antara menlu negara barat dan Rusia.

Pertemuan G20. Menteri luar negeri anggota G20 akan berkumpul di Bali untuk melakukan pertemuan pada Kamis hingga Jumat (7-8/7/2022).
Foto:

Mencoba memanfaatkan netralitas Indonesia, Presiden Joko Widodo memulai misi perdamaian pada minggu lalu. Jokowi mengunjungi Kyiv dan Moskow untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jokowi mengundang Ukraina ke G20 tahun ini, berusaha meyakinkan Rusia untuk mengakhiri blokade ekspor biji-bijian yang mendorong krisis pangan global. Ia juga menawarkan Indonesia sebagai "jembatan diplomatik" antara kedua negara.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan menteri luar negeri negaranya akan memberikan pidato virtual pada pertemuan di Bali.

Terlepas dari pembicaraan awal untuk menolak beberapa pertemuan G20, para pemimpin Barat akhirnya memutuskan bahwa menyerahkan panggung kepada Rusia akan menjadi kontraproduktif, kata Max Bergmann, seorang pakar Rusia dan Eropa dan mantan pejabat senior AS. “Jika Anda tidak muncul dan kemudian Rusia memiliki panggung dengan beberapa negara yang sangat kritis seperti Indonesia, India, dan lainnya, maka mereka membuat argumen mereka tanpa lawan,” kata Bergmann.

 

Ramin Toloui, asisten menteri luar negeri untuk urusan ekonomi dan bisnis AS, mengatakan pada hari Selasa bahwa persoalan pangan dan energi akan menonjol pada pertemuan tersebut. "Negara-negara G20 harus meminta pertanggungjawaban Rusia dan dan harus mendukung upaya PBB untuk membuka kembali jalur laut untuk pengiriman biji-bijian," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement