Rabu 13 Jul 2022 15:02 WIB

India Bantah Bantu Presiden Sri Lanka Kabur ke Maladewa

Parlemen belum menerima surat pengunduran diri resmi Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang melihat-lihat di taman kediaman perdana menteri di Kolombo, Sri Lanka, 11 Juli 2022, dua hari setelah kediaman resmi diserbu. Presiden dan perdana menteri Sri Lanka setuju untuk mengundurkan diri setelah pertemuan para pemimpin partai selama hari protes anti-pemerintah besar-besaran. Ribuan pengunjuk rasa pada 09 Juli menerobos barikade polisi dan menyerbu istana Presiden, sekretariat Presiden, dan kediaman resmi perdana menteri. Protes telah mengguncang negara itu selama berbulan-bulan, menyerukan pengunduran diri presiden dan perdana menteri atas dugaan kegagalan mengatasi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India membantah laporan media yang menyebutnya membantu Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa. New Delhi menilai tudingan itu spekulatif dan tidak berdasar.

“Komisi Tinggi dengan tegas menyangkal laporan media yang tidak berdasar dan spekulatif bahwa India memfasilitasi perjalanan Gotabaya Rajapaksa yang dilaporkan baru-baru ini keluar dari Sri Lanka,” kata Komisi Tinggi India di Sri Lanka lewat akun Twitter resminya, Rabu (13/7/2022), dikutip laman Outlook India.

Baca Juga

India menekankan bahwa mereka mendukung aspirasi rakyat Sri Lanka. “India akan terus mendukung rakyat Sri Lanka ketika mereka berusaha mewujudkan aspirasi mereka untuk kemakmuran dan kemajuan melalui cara serta nilai-nilai demokrasi, lembaga-lembaga demokrasi yang mapan, dan kerangka konstitusional,” kata Komisi Tinggi India.

Gotabaya seharusnya mundur pada 13 Juli atau Rabu. Namun Angkatan Udara Sri Lanka telah mengumumkan bahwa mereka sudah memfasilitasi kepergian Gotabaya ke Maladewa. “Berdasarkan ketentuan konstitusi dan atas permintaan pemerintah, Angkatan Udara Sri Lanka hari ini menyediakan pesawat untuk menerbangkan presiden, istri, dan dua pejabat keamanan ke Maladewa,” katanya dalam sebuah pernyataan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement