Rabu 13 Jul 2022 20:55 WIB

Pertemuan Istanbul Bahas Ekspor Ukraina Siap Dimulai

Invasi Rusia dan blokade laut Ukraina menghentikan ekspor, sebabkan kapal terdampar.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Delegasi militer Rusia tiba di Istanbul pada Rabu (13/7/2022). Mereka akan bertemu perwakilan Ukraina dan Turki serta pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pembicaraan kelanjutan ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam Odesa.
Foto: AP Photo/Channi Anand
Delegasi militer Rusia tiba di Istanbul pada Rabu (13/7/2022). Mereka akan bertemu perwakilan Ukraina dan Turki serta pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pembicaraan kelanjutan ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam Odesa.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Delegasi militer Rusia tiba di Istanbul pada Rabu (13/7/2022). Mereka akan bertemu perwakilan Ukraina dan Turki serta pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pembicaraan kelanjutan ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam Odesa.

Turki telah bekerja dengan PBB untuk menengahi kesepakatan setelah invasi Rusia pada 24 Februari di Ukraina membuat harga biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk melonjak. Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengumumkan pembicaraan terbaru pada Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada Selasa, para peserta dalam pembicaraan Istanbul sedang bekerja keras, tetapi masih ada cara untuk mencapai kesepakatan. "Kami memang bekerja keras tetapi masih jalan yang harus dicapai. Banyak orang membicarakannya. Kami lebih suka mencoba dan melakukannya," katanya.

Para diplomat mengatakan rincian rencana yang sedang dibahas termasuk kapal Ukraina yang memandu kapal biji-bijian masuk dan keluar melalui perairan pelabuhan yang ditambang. Rusia menyetujui gencatan senjata saat pengiriman bergerak. Sedangkan Turki yang didukung oleh PBB memeriksa kapal untuk menghilangkan ketakutan Rusia akan penyelundupan senjata.

Kantor berita Interfax mengutip Kepala Departemen Organisasi Internasional di Kementerian Luar Negeri Rusia Pyotr Ilyichev mengatakan, Rusia siap memfasilitasi navigasi kapal komersial asing untuk mengekspor gandum Ukraina. Dia menegaskan, Moskow ingin mengawasi dan memeriksa kapal untuk mengesampingkan penyelundupan senjata.

Kantor berita RIA mengutip sumber diplomatik lain mengatakan, tuntutan Rusia termasuk penghapusan hambatan ekspor yang diciptakan oleh sanksi Barat. "Ada kendala bagi pihak Rusia di bidang asuransi kapal, logistik, jasa transportasi dan operasional perbankan akibat sanksi yang dijatuhkan,” kata sumber tersebut.

Ukraina dan Rusia adalah pemasok gandum utama dunia. Moskow juga merupakan pengekspor pupuk yang besar, sementara Kiev adalah produsen minyak jagung dan bunga matahari yang signifikan. Mencapai kesepakatan untuk membuka blokir ekspor dipandang penting untuk ketahanan pangan, terutama di antara negara-negara berkembang, dan untuk menstabilkan pasar.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement