REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Gedung Putih mengatakan, para pejabat Rusia mengunjungi sebuah lapangan terbang di Iran tengah setidaknya dua kali dalam beberapa pekan terakhir. Tujuan kunjungan itu adalah meninjau drone berkemampuan senjata yang ingin digunakan Rusia dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina.
Menurut Gedung Putih, Iran memamerkan drone untuk pejabat Rusia di Kashan Airfield pada 8 Juni dan 15 Juli. Pemerintah juga merilis citra satelit dari drone Shahed-191 dan Shahed-129 yang ditampilkan dalam penerbangan di lapangan terbang. Sementara sebuah pesawat angkut delegasi Rusia berada di darat. Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan, pemerintah memiliki informasi bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk memberikan kendaraan tak berawak (UAV) kepada Rusia.
“Kami menilai delegasi resmi Rusia baru-baru ini menerima pameran UAV berkemampuan serangan Iran. Kami merilis gambar-gambar yang diambil pada Juni yang menunjukkan bahwa, Iran memperlihatkan UAV kepada delegasi pemerintah Rusia hari itu. Ini menunjukkan minat Rusia yang berkelanjutan untuk memperoleh UAV berkemampuan serangan Iran," ujar Sullivan.
Sullivan mengatakan, para pejabat AS percaya bahwa kunjungan pada Juni adalah pertama kalinya delegasi Rusia mengunjungi lapangan terbang untuk meninjau drone. Presidrn Biden ingin memperkuat koordinasi di antara negara-negara sekutu di Timur Tengah terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Sebagian besar negara Teluk, khususnya Arab Saudi, memiliki keprihatinan serius tentang aktivitas Iran di wilayah tersebut.
Biden dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin enam negara Teluk Arab, ditambah Mesir, Yordania dan Irak dalam pertemuan puncak regional pada Sabtu (16/7). Biden diperkirakan akan memaparkan visinya untuk Timur Tengah, yang dimaksudkan untuk meningkatkan posisi AS dan menyatukan kawasan itu melawan Iran.