Selasa 19 Jul 2022 17:35 WIB

Pasukan Rusia Lanjutkan Pengeboman di Seluruh Ukraina

Serangan Rusia semakin intensif di Sumy, Mykolaiv dan Odesa

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Puing-puing garasi pribadi yang hancur setelah penembakan di daerah perumahan di Mykolaiv, Ukraina selatan, 29 Juni 2022. Kepala Administrasi Militer Daerah Mykolaiv, Vitaliy Kim, melaporkan bahwa akibat penembakan yang menghantam gedung apartemen bertingkat tinggi di Mykolaiv pada tanggal 29 Juni 2022, sedikitnya tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Pasukan Rusia pada 24 Februari memasuki wilayah Ukraina, memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.
Foto: EPA-EFE/GEORGE IVANCHENKO
Puing-puing garasi pribadi yang hancur setelah penembakan di daerah perumahan di Mykolaiv, Ukraina selatan, 29 Juni 2022. Kepala Administrasi Militer Daerah Mykolaiv, Vitaliy Kim, melaporkan bahwa akibat penembakan yang menghantam gedung apartemen bertingkat tinggi di Mykolaiv pada tanggal 29 Juni 2022, sedikitnya tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Pasukan Rusia pada 24 Februari memasuki wilayah Ukraina, memulai konflik yang telah memicu kehancuran dan krisis kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Rusia melanjutkan pengeboman di kota-kota seluruh Ukraina. Pihak berwenang Ukraina mengatakan serangan di Sumy yang terletak di utara Ukraina semakin intensif. Selain itu, bom klaster digunakan di Kota Mykolaiv dan sebuah serangan rudal di Odesa.

Serangan rudal Rusia di Odesa, Senin (18/7/2022) melukai empat orang dan menghanguskan rumah-rumah. Pemerintah Ukraina mengatakan bom klaster di Mkoliav melukai dua orang dan lebih dari 150 ranjau dan tembakan dilepaskan di wilayah Sumy.

Baca Juga

Ukraina mengatakan pasukan Rusia mencoba menerobos masuk ke Kota Avdiyivka di utara Donetsk tapi mereka dipukul mundur setelah berperang selama beberapa hari. Rusia mengalami kekalahan yang cukup berat dengan kehilangan 40 orang.

Komandan militer Ukraina mengatakan sistem roket jarak jauh Amerika Serikat (AS) "menstabilkan situasi" melalui "serangan besar ke titik-titik komando, amunisi dan gudang bahan bakar musuh."

Sebelumnya dilaporkan  Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu memerintahkan jenderal-jenderalnya memprioritaskan menghancurkan rudal jarak jauh dan senjata artileri Ukraina dalam operasi militer ke negara itu. Langkah ini diambil usai senjata-senjata yang dipasok Barat digunakan menyerang jalur pasokan Rusia.

Invasi yang digelar Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari itu sudah berlangsung lima bulan. Pasukan Rusia menyerbu wilayah Donbas di Ukraina timur dan kini menduduki daerah kelima di negara tersebut.

Pada Senin (18/7) Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Shoigu menginspeksi kelompok Vostok yang berperang di Ukraina. Menteri Pertahanan itu merupakan salah satu sekutu terdekat Presiden Putin.

"(Shoigu) menginstruksikan para komando untuk memprioritaskan rudal jarak jauh dan senjata artileri musuh," kata kementerian dalam pernyataannya.

Kementerian mengatakan senjata-senjata itu digunakan untuk menembaki wilayah pemukiman warga di Donbas yang dikuasai Rusia dan membakar ladang dan gudang gandum. Laporan mengenai hal ini belum dapat diverifikasi secara independen.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement