Selasa 19 Jul 2022 18:15 WIB

Persaingan Kursi Perdana Menteri Inggris Kian Memanas

Kini tersisa empat kandidat, satu orang tereliminasi setelah pemungutan suara

Kepala Keuangan Inggris Rishi Sunak berbicara pada peluncuran kampanyenya untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri, di Queen Elizabeth II Centre di London, Selasa 12 Juli 2022.
Foto: AP/Stefan Rousseau
Kepala Keuangan Inggris Rishi Sunak berbicara pada peluncuran kampanyenya untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri, di Queen Elizabeth II Centre di London, Selasa 12 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perebutan kursi perdana menteri Inggris untuk menggantikan Boris Johnson semakin memanas. Empat kandidat menawarkan lebih banyak kebijakan untuk naik ke posisi dua besar dalam persaingan yang memperlihatkan keretakan di Partai Konservatif.

Johnson mengundurkan diri pada awal bulan ini setelah diterpa berbagai skandal hingga kehilangan dukungan dari partainya sendiri. Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak menjadi kandidat unggulan dalam persaingan ini.

Baca Juga

Kini tersisa empat kandidat, satu orang tereliminasi setelah pemungutan suara Selasa (19/7/2022). Sekutu-sekutu Sunak mengatakan posisinya sebagai kandidat favorit di pemungutan suara terakhir memastikan tempatnya di posisi dua besar.

Dua kandidat terakhir akan bersaing dalam pemungutan suara bulan September mendatang. Menteri Luar Negeri Liz Truss memperpendek jarak dengan Sunak di posisi kedua lalu diikuti menteri muda Penny Mordaunt. Posisi ini dapat berubah tergantung pada anggota parlemen Partai Konservatif yang calonnya sudah tersingkir.

Sunak, Truss dan Mordaunt menawarkan kebijakan untuk mengubah arah kampanye mereka. Para kandidat berusaha mengalihkan fokus dari janji pemotongan pajak di saat perekonomian Inggris sedang terpuruk yang menekan keuangan banyak orang di negara itu.

Sunak yang keputusannya mengundurkan diri membantu jatuhnya pemerintah Johnson mengatakan akan memberlakukan hukuman yang lebih keras pada penjahat yang gagal memenuhi panggilan pengadilan. Ia juga berjanji akan menindak keras kelompok-kelompok kriminal.

"Akan menjadi prioritas utama saya dalam pemerintahan untuk menjaga masyarakat Inggris tetap aman - dan saya akan melakukan apa pun untuk memastikan itu terjadi," kata Sunak dalam pernyataannya.

Truss yang merupakan pendukung vokal Ukraina dalam invasi Rusia, mengulang komitmennya untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 3 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2030.

"Kami hidup dalam dunia yang semakin berbahaya di mana tingkat ancaman lebih tinggi dari satu dekade lalu, dan kami harus memastikan pertahanan yang lebih kuat untuk menghadapi ancaman-ancaman itu dan memastikan Inggris memimpin di panggung internasional," katanya.

"Prioritas nomor satu saya adalah menjaga negara ini aman dan masyarakat dapat percaya saya untuk melakukannya," tambah Truss.

Mordaunt juga berkomitmen pada agenda peningkatan Johnson atau upaya mengatasi ketimpangan regional di Inggris.

"Rencana ekonomi saya akan mendorong persaingan dan pertumbuhan dan di seluruh negeri, menciptakan lapangan kerja masa depan dan memungkinkan negara untuk hidup dengan baik," kata Mordaunt dalam pernyataannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement