Senin 25 Jul 2022 19:55 WIB

Gunung Sakurajima di Jepang Dua Kali Erupsi

Sakurajima erupsi, Badan Meteorologi Jepang berlakukan tingkat kewaspadaan tinggi.

Gunung Sakurajima, gunung berapi di Jepang
Foto: wonderslist.com
Gunung Sakurajima, gunung berapi di Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gunung berapi di Sakurajima, Prefektur Kagoshima, barat daya Jepang, mengalami erupsi pada Senin (25/7/2022) dini hari untuk kedua kalinya dalam dua hari berturut-turut. Badan Meteorologi Jepang pun memberlakukan tingkat kewaspadaan tinggi.

Belum ada laporan kerusakan saat gunung meletus kemarin, ketika Badan Meteorologi Jepang meningkatkan peringatan erupsi pada level tertinggi untuk gunung berapi Sakurajima. Setelah terjadi letusan pada Ahad (24/7/2022) pukul 8.05 malam waktu setempat, badan meteorologi Jepang meningkatkan peringatan erupsi dari level 3 menjadi level 5 dalam skala 5 poin, menghimbau masyarakat untuk evakuasi.

Jepang untuk pertama kalinya mengeluarkan peringatan level 5 untuk letusan gunung berapi. Setelah terjadi letusan pada Ahad yang memuntahkan bebatuan gunung berapi sejauh 2,5 kilometer, Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan pemerintahannya untuk segera mengumpulkan informasi tentang kerusakan yang terjadi dan membantu penduduk setempat untuk mengungsi.

Badan Metereologi Jepang mendesak masyarakat dalam radius tiga kilometer dari kawah Minamidake dan Showa waspada terhadap bebatuan yang jatuh, dan menyerukan kewaspadaan tinggi terhadap semburan batuan piroklastik bagi mereka yang berada dalam radius dua kilometer dari kawah.

Operator hotel setempat mengatakan kepada Kyodo melalui sambungan telepon bahwa para staf melakukan evakuasi sejalan dengan peringatan letusan. Sejak hari Ahad, Badan Metereologi Jepang telah melakukan observasi atas gerakan kerak bumi kecil yang menunjukkan perluasan gunung berapi.

Sakurajima merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang dan terhubung dengan Semenanjung Osumi di Kyushu, pulau utama bagian barat daya Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement