Jumat 29 Jul 2022 02:05 WIB

Produsen Senjata AS Raup 1 Miliar Dolar dari Penjualan Senapan Serbu

Produsen Senjata raup 1 miliar dolar AS dari penjualan senapan serbu dalam 10 tahun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Petugas berkumpul di luar Robb Elementary School setelah penembakan, Selasa, 24 Mei 2022, di Uvalde, Texas, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Dario Lopez-Mills
Petugas berkumpul di luar Robb Elementary School setelah penembakan, Selasa, 24 Mei 2022, di Uvalde, Texas, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lima produsen senjata utama Amerika Serikat (AS) mengantongi pendapatan lebih dari 1 miliar dolar AS dari penjualan senapan serbu dalam 10 tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh Komite Pengawasan dan Reformasi House of Representative AS pada Rabu (27/7/2022).

Menyusul penembakan di Robb Elementary School, Texas dan penembakan massal yang menargetkan orang kulit hitam di New York, panel Komite Pengawasan dan Reformaso mengirim surat kepada lima produsen senjata utama AS. Lima produsen senjata tersebut antara lain Daniel Defense, Smith & Wesson Brands, Sturm, Ruger & Company, Sig Sauer dan Bushmaster Firearms Industries. Mereka meminta informasi tentang pemasaran dan penjualan senapan serbu gaya AR-15.

Orang-orang bersenjata dalam kasus penembakan di Uvalde, Texas dan Buffalo, New York menggunakan senapan serbu AR-15 untuk melakukan aksi mengerikan mereka. Panel menemukan bahwa, pendapatan Daniel Defense dari penjualan senapan serbu meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari 120 juta dolar AS pada 2021 dibandingkan dengan 2019. Sementara pendapatan kotor Ruger hampir tiga kali lipat selama periode itu.

Panel mengatakan, produsen senjata menggunakan berbagai taktik pembiayaan dan kampanye pemasaran manipulatif untuk menjual senapan gaya AR-15 kepada warga sipil, termasuk anak muda. Mereka juga tidak melacak kapan produk mereka telah dimodifikasi secara ilegal.

"Masing-masing perusahaan mengakui bahwa mereka tidak memiliki sistem atau proses apa pun untuk mengumpulkan data keamanan pada produk mereka, dan tidak dapat menghasilkan informasi internal apa pun tentang bahaya yang disebabkan oleh penjualan senjata gaya militer mereka kepada warga sipil," kata pernyataan panel, dilansir Anadolu Agency, Kamis (28/7/2022).

Ketua Komite Pengawasan dan Reformasi, Carolyn Maloney, mengatakan, perusahaan-perusahaan itu menjual senjata pilihan bagi para pembunuh massal yang meneror anak-anak kecil di sekolah. Senjata itu juga digunakan untuk memburu para jemaah di gereja dan sinagoga, serta membantai keluarga pada 4 Juli.

"Praktik bisnis produsen senjata ini sangat mengganggu, eksploitatif, dan sembrono. Saya berharap temuan dan dengar pendapat Komite berfungsi sebagai seruan untuk bertindak menjelang pemungutan suara bersejarah untuk melarang senjata serbu dan mengakhiri perisai yang dinikmati oleh produsen senjata," ujar Maloney.

Negara bagian New York mengesahkan undang-undang yang melarang peredaran senjata di banyak tempat umum, termasuk Times Square, pada 1 Juli. Aturan ini juga mengharuskan pemilik senjata mengajukan permohon lisensi senjata untuk membuktikan kemampuan menembak mereka, serta menyerahkan akun media sosial mereka untuk ditinjau oleh pejabat pemerintah.

Undang-undang pembatasan senjata tersebut, disahkan dalam sesi legislatif darurat, dan disegerakan oleh keputusan Mahkamah Agung AS. Pembahasan undang-undang pembatasan lisensi senjata yang terbatas di New York ini sempat terhenti. Setelah sebelumnya pengadilan yang didominasi kelompok konservatif untuk pertama kalinya memberikan hak individu untuk membawa senjata di depan umum demi kepentingan membela diri.

Para pemimpin Partai Demokrat New York telah mengecam keputusan dan pengadilan tersebut. Mereka mengatakan, akan ada lebih banyak kekerasan senjata jika ada banyak orang yang membawa senjata di tempat umum.

Pemimpin partai Demokrat mengakui bahwa, mereka harus menghilangkan skema izin kepemilikan senjata yang telah berusia seabad itu. Namun mereka juga berusaha untuk mempertahankan sebanyak mungkin pembatasan atas nama keselamatan publik.

Gubernur New York Kathy Hochul dari  Demokrat mengatakan, peraturan lisensi senjata telah membuat New York memiliki tingkat kematian senjata terendah kelima dari 50 negara bagian AS. "Negara bagian kami akan terus menjaga warga New York aman dari bahaya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement