Jumat 29 Jul 2022 18:15 WIB

Filipina Kirim Bantuan ke Daerah Bencana Lewat Udara

Pemerintah Filipina mengirimkan bantuan ke daerah terdampak gempa bumi melalui udara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Dalam foto ini disediakan oleh Biro Perlindungan Kebakaran, sebuah kendaraan rusak setelah tembok runtuh menyusul gempa kuat yang melanda Vigan, provinsi Ilocos Sur, Filipina pada Rabu 27 Juli 2022. Gempa kuat mengguncang Filipina utara pada Rabu, menyebabkan beberapa kerusakan dan mendorong orang untuk melarikan diri dari bangunan di ibukota.
Foto: AP/Bureau of Fire Protection
Dalam foto ini disediakan oleh Biro Perlindungan Kebakaran, sebuah kendaraan rusak setelah tembok runtuh menyusul gempa kuat yang melanda Vigan, provinsi Ilocos Sur, Filipina pada Rabu 27 Juli 2022. Gempa kuat mengguncang Filipina utara pada Rabu, menyebabkan beberapa kerusakan dan mendorong orang untuk melarikan diri dari bangunan di ibukota.

REPUBLIKA.CO.ID, BUCLOC -- Pemerintah Filipina mengirimkan bantuan ke daerah terdampak gempa bumi melalui udara. Pulau Luzon tidak dialiri listrik sejak diguncang gempa pekan lalu. Warga juga membutuhkan makanan dan tempat tinggal sementara.

Militer mengatakan mengerahkan personel dan helikopter untuk mendistribusikan bantuan ke tujuh kota terisolasi di Provinsi Abra. Di stasiun radio DMZZ, Jumat (29/7) juru bicara Kementerian Kesejahteraan Rakyat Romel Lopez mengatakan sekitar 3.000 paket makanan dikirimkan melalui udara.

Baca Juga

Warga masih berkemah di taman-taman dan ruang terbuka di sejumlah area, mereka khawatir dengan gempa susulan usai gempa dengan kekuatan 7,1 skala Richter mengguncang sebelah utara Luzon. Bencana itu menewaskan enam orang dan melukai 270 orang lebih.

Kota Bucloc, Abra masih tidak dialiri listrik sampai Kamis (28/7/2022) sore. Mantan Walikota Gybel Cardenas mengatakan  warga cemas dengan longsor yang disebabkan gempa dan hujan.  

Badan penanggulangan bencana mengatakan gempa merusak hampir 1.600 rumah dan sekitar 100 bangunan infrastruktur. Mereka mencatat hingga saat ini terjadi lebih dari 1.000 gempa susulan dengan kekuatan 1,4 sampai 5,4 skala Richter.

"Masalah utama kami kami belum menerima bantuan apa pun, kami butuh makanan, air, susu dan obat-obatan," kata warga di Kota Bangued, Abra, Gamalea Dimaampao pada DZMM.

Dimaampao mengatakan banyak keluarga termasuk anak-anak mereka terpaksa tinggal di tempat tinggal sementara dengan tenda terpal. Mereka terpapar hujan. Sementara di Kota Lagangilang yang juga di Provinsi Abra, meminta makanan dan tempat tinggal sementara.

"Banyak keluarga yang mencoba masuk ke tenda sementara, orang dewasa tidur sambil duduk sementara anak-anak menangis selama gempa susulan," kata seorang warga  Leonora Baruela pada DZMM.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement