REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Tangki penyimpanan bahan bakar kedua di dekat pelabuhan supertanker Kuba di Matanzas meledak pada Sabtu (6/8/2022) pagi. Ledakan ini diakibatkan kobaran api yang membakar sepanjang malam setelah petir menyambar tangki lain pada Jumat (5/8/2022) malam.
Siaran televisi pemerintah Kuba mengatakan, sedikitnya 67 orang terluka dalam ledakan kedua dan 17 petugas pemadam kebakaran belum ditemukan. Warga sipil sudah dievakuasi dari daerah tersebut.
Menteri Kesehatan Kuba Jose Angel Portal Miranda mengatakan dalam sebuah posting Twitter, dari korban terluka, terdapat tiga dalam kondisi kritis, tiga sangat parah, dan 12 lainnya dalam kondisi berat. Sedangkan tujuh pasien dipindahkan ke rumah sakit di ibu kota, Havana.
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel mengunjungi tempat kejadian 129 km sebelah timur Havana sekitar tengah malam dan kembali pada pagi hari. Diaz-Canel memposting di Twitter sebelum ledakan kedua, bahwa responden pertama berusaha mencegah penyebaran api dan tumpahan bahan bakar ke teluk Matanzas. Sebuah tweet kemudian dari kantor kepresidenan mengatakan, Kuba meminta saran dari negara-negara sahabat untuk memadamkan api.
Api tampak benar-benar di luar kendali pada Sabtu Pagi. Kondisi itu mengancam tangki penyimpanan bahan bakar terdekat lainnya saat asap mencapai Havana.
Kuba menderita pemadaman listrik setiap hari dan kekurangan bahan bakar dan hilangnya bahan bakar dan kapasitas penyimpanan kemungkinan akan memperburuk situasi.