REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia mengutuk serangan yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza. Serangkaian serangan Israel telah menyebabkan setidaknya 31 warga Palestina tewas, termasuk di dalamnya enam anak-anak.
“Indonesia mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel di Gaza yang telah mengakibatkan tewasnya masyarakat sipil, termasuk anak-anak,” tulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) lewat akun Twitter resminya, Ahad (7/8/2022), pukul 22:55 WIB.
“Indonesia mendorong PBB segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan agresi tersebut guna menghindari semakin banyaknya korban serta memburuknya situasi,” tulis Kemenlu menambahkan.
Pertempuran antara Israel dan kelompok Jihad Islam yang berbasis di Jalur Gaza masih berlanjut pada Ahad. Seorang komandan Jihad Islam, Khaled Mansour, tewas dalam serangan Israel pada Sabtu (6/8/2022) malam lalu. Dengan demikian, Israel telah membunuh dua komandan Jihad Islam sejak pertempuran pecah pada Jumat (5/8/2022).
Selain Mansour, serangan Israel pada Sabtu malam lalu turut menewaskan dua anggota Jihad Islam dan lima warga sipil. Sejauh ini warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel mencapai 31 orang, enam di antaranya adalah anak-anak. Sementara korban luka mencapai lebih dari 250 orang.
Sebagai perlawanan terhadap Israel, Jihad Islam masih meluncurkan serangkaian serangan roket ke beberapa daerah di Israel. Namun Israel belum melaporkan adanya korban jiwa akibat serangan tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menyampaikan, mereka siap melanjutkan pertempuran dengan kelompok Jihad Islam.
“Kami sedang mempersiapkan pertempuran selama sepekan di bawah arahan eselon politik. Jika kami dapat mempersingkat (pertempuran), kami akan melakukannya,” kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Ran Kochav dalam pengarahan media, Sabtu lalu, dilaporkan laman Times of Israel.
Dia mengungkapkan, dalam serangan pada Jumat lalu, IDF berhasil menyerang 40 target Jihad Islam di Jalur Gaza, termasuk di dalamnya enam bengkel pembuatan senjata, dua depot penyimpanan senjata, enam pos pengamatan, dan lima posisi peluncuran roket. Menurut Israel, seorang komandan Jihad Islam, yakni Tayseer al-Jaabari, turut tewas bersama 15 “teroris” lainnya. “(Tayseer al-Jaabari) bukan target akhir dalam Jihad Islam Palestina,” ujar Kochav.
Sebagai respons atas serangan Israel pada Jumat lalu, Jihad Islam meluncurkan lebih dari 100 roket ke kota-kota di Israel tengah dan selatan, termasuk Tel Aviv. Menurut layanan ambulans Israel, tak ada korban jiwa akibat serangan Jihad Islam.