Senin 08 Aug 2022 10:24 WIB

Sekjen PBB: Risiko Konfrontasi Nuklir Kembali Setelah Puluhan Tahun

Risiko konfrontasi nuklir telah kembali setelah terhenti selama puluhan tahun.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Sisa senjata nuklir Ukraina di Museum (ilustrasi)
Foto: BBC
Sisa senjata nuklir Ukraina di Museum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan risiko konfrontasi nuklir telah kembali setelah terhenti selama puluhan tahun. Ia meminta negara-negara nuklir untuk tidak pernah menggunakan senjata itu.

Guterres mengatakan setiap serangan pada pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan "tindakan bunuh diri." Hal ini ia sampaikan dalam menanggapi tembakan Rusia ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina.

Baca Juga

Pernyataan ini ia sampaikan dalam konferensi pers pada Senin (8/8/2022) setelah menghadiri Upacara Peringatan Perdamaian Hiroshima di Tokyo. Peringatan 77 tahun serangan bom atom pertama di dunia.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu dan tidak lama kemudian Presiden Vladimir Putin mengangkat isu kemungkinan serangan nuklir. Konflik itu juga menimbulkan dikhawatirkan akan berdampak pada pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina.

Dalam kesempatan ini Guterres juga meminta Jepang untuk mencegah swasta dan masyarakat membiayai proyek-proyek batu bara. Sebagai bagian dari komitmen Negeri Sakura dalam menahan emisi bahan bakar fosil. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement