Kamis 18 Aug 2022 08:41 WIB

Militer Israel Dilarang Terbang di Atas Wilayah Udara Arab Saudi dan Oman

Larangan tersebut dapat mempersulit pasukan militer Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Sebuah pesawat tempur F-35 Angkatan Udara Israel terlihat saat latihan angkatan udara, Juni 2019.
Foto: timesofisrael
Sebuah pesawat tempur F-35 Angkatan Udara Israel terlihat saat latihan angkatan udara, Juni 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tentara Israel dilarang terbang melalui Arab Saudi dan Oman dalam perjalanan dengan tujuan Timur Jauh. Menurut laporan situs berita berbahasa Ibrani, Israel Hayom, larangan tersebut dapat mempersulit pasukan militer Israel.

Israel Hayom melaporkan, larangan tersebut akan membuat tentara dan personel tetap militer Israel mengalami kesulitan besar untuk mencapai Thailand, Filipina, Singapura, India, sebagian China, Seychelles, dan tujuan lain di Timur Jauh. Situs berita itu juga mengatakan, penerbangan dari Eropa ke Timur Jauh yang melintasi Saudi, Oman dan Iran akan terlarang bagi personel militer Israel.

Baca Juga

Pekan lalu, maskapai nasional Israel, El Al mengharapkan persetujuan untuk penerbangan menggunakan wilayah udara Oman. Langkah ini merupakan upaya maskapai agar dapat menjangkau rute Asia. 

Dilansir Middle East Monitor, Kamis (18/8/2022), Kepala Eksekutif Al El, Dina Ben-Tal mengatakan, maskapai telah menerima persetujuan untuk terbang di atas wilayah udara Arab Saudi. Namun, maskapai juga perlu izin terbang di atas Oman untuk melewati Iran dan menghemat waktu perjalanan ke Asia.

Bulan lalu, Otoritas Umum Penerbangan Sipil Saudi (GACA) mengumumkan, wilayah udara Saudi terbuka untuk semua maskapai penerbangan, termasuk milik Israel. Langkah ini diambil setelah kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Saudi, Juli lalu. Maskapai penerbangan El Al dan Arkia kemudian mengajukan izin untuk terbang di atas wilayah udara Arab Saudi dan Oman.

Sejauh ini, Oman belum resmi memberikan izin bagi pesawat Israel untuk terbang di atas wilayah udaranya. Kendati demikian, Oman mempertahankan hubungan terbatas dengan Israel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement