REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Delegasi anggota parlemen Kanada berencana mengunjungi Taiwan pada Oktober mendatang, untuk mencari peluang ekonomi di kawasan Asia Pasifik. Anggota Parlemen Liberal Judy Sgro pada Rabu (17/8/2022) mengatakan, anggota komite parlemen untuk perdagangan telah berencana mengunjungi Taiwan.
“Tujuannya bukan untuk mengganggu dan menimbulkan masalah bagi Taiwan, atau masalah bagi China. Ini tentang perdagangan, ini tentang persahabatan, ini tentang peluang bagi Kanada, di seluruh kawasan Asia Pasifik itu," ujar Sgro.
Sgro mengatakan anggota parlemen Kanada telah mengunjungi Taiwan dua kali setahun di masa lalu. Tetapi mereka menghentikan kunjungan karena pandemi virus Corona.
“Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan bagi kami untuk memastikan bahwa pintu terbuka perusahaan Kanada terbuka di mana pun ada peluang perdagangan,” kata Sgro.
Kebuntuan jangka panjang antara Kanada dan China berakhir tahun lalu, ketika jaksa Amerika Serikat (AS) setuju untuk mengakhiri kasus penipuan bank terhadap Chief Financial Officer, Huawei Meng Wanzhou. Dia telah ditahan di bawah tahanan rumah di Kanada selama proses ekstradisi. Setelah Meng dibebaskan, China membebaskan dua warga Kanada yang ditahan oleh Beijing atas tuduhan spionase.
Pemerintahan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, mereka menghormati keputusan anggota parlemen untuk mengunjungi Taiwan. Kedutaan China di Ottawa tidak memberikan komentar terkait rencana kunjungan delegasi anggota parlemen Kanada.
"Asosiasi parlemen dan kelompok persahabatan melakukan perjalanan secara teratur dan kami menghormati kemerdekaan mereka," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Kanada.
Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, awal bulan ini mengatakan, ketegangan AS-China setelah kunjungan ketua parlemen AS Nancy Pelosi dapat mengacaukan kawasan Selat Taiwan. Joly meminta Beijing untuk meredakan situasi.
Hubungan antara China dan Barat telah memburuk sejak Pelosi mengunjungi Taiwan awal bulan ini. China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan menentang politisi asing mengunjungi pulau itu. Taiwan yang diperintah secara demokratis menolak klaim China atas wilayahnya.
Sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi, China membatasi perdagangan dan meluncurkan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan, termasuk menjatuhkan sanksi terhadap Pelosi. Beijing juga memberlakukan sanksi terhadap seorang menteri Lituania yang mengunjungi Taiwan beberapa hari setelah kunjungan Pelosi.