Jumat 19 Aug 2022 10:42 WIB

Pelaku Penikaman Salman Rushdie Mengaku tidak Bersalah

Pelaku didakwa atas dakwaan percobaan pembunuhan dengan hukuman maksimal 25 tahun.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Hadi Matar, 24, tengah, mendengarkan pengacara pembela umum Nathaniel Barone, kiri, berbicara kepada hakim saat didakwa di Gedung Pengadilan Chautauqua County di Mayville, NY, Sabtu, 13 Agustus 2022. Matar mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan tingkat dua dan tuduhan penyerangan.
Foto:

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh New York Post pada Rabu (17/8/2022), Matar mengatakan, dia  menghormati dan mengagumi Khomeini. Tetapi Matar tidak mengatakan apakah penikaman yang dilakukannya terinspirasi oleh dekrit yang diserukan Khomeini.

Matar mengatakan, dia telah membaca beberapa halaman dari buku "The Satanic Verses". Dia juga menonton video Rushdie di YouTube. Sejak itu, Matar mengaku tidak menyukai Rushdie karena telah menyerang Islam.

"Saya tidak terlalu menyukainya. Dia adalah seseorang yang menyerang Islam, dia menyerang kepercayaan mereka, sistem kepercayaan," ujar Matar.

Matar adalah seorang Muslim Syiah yang lahir di California dari sebuah keluarga asal Lebanon. Jaksa mengatakan, Matar pergi ke Chautauqua Institution untuk menghadiri kuliah umum Rushdie. Matar menempuh jarak sekitar 19 kilometer dari tempat tinggalnya di wilayah Danau Erie. Matar membeli tiket untuk menghadiri kuliah umum Rushdie.

Saksi mata mengatakan tidak ada pemeriksaan keamanan yang ketat di Chautauqua Institution, dan Matar tidak berbicara ketika dia menyerang Rushdie  Dia ditangkap di tempat kejadian oleh polisi Negara Bagian New York setelah dijatuhkan ke lantak oleh peserta kuliah umum lainnya.

Rushdie menderita luka parah dalam serangan itu, termasuk kerusakan saraf di lengannya, luka di hati, dan kemungkinan kehilangan matanya. Namun kondisinya telah membaik sejak akhir pekan, dan ventilatornya telah dilepas. Rushdie lahir di India dari keluarga Muslim Kashmir. Dia kemudian pindah ke Inggris dan Amerika Serikat (AS). 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement