REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Hujan deras di wilayah selatan dan tengah Selandia Baru mulai mereda setelah empat hari. Ratusan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka, 100 evakuasi dilakukan pada Jumat (19/8/2022) malam.
Kota Nelson di Pulau Selatan menjadi daerah paling terdampak. Ratusan rumah dievakuasi dalam satu pekan terakhir dan beberapa tidak dapat dihuni. Akses ke kota-kota di Pulau Utara juga terputus, banjir menggenangi jalan-jalan dan rumah-rumah.
"Tampaknya akan terlihat sedikit berbeda dari beberapa pekan terakhir, sebagian besar aktivitas hujan paling banyak terjadi di barat, tapi dengan akumulasi yang lebih rendah," kata lembaga perkiraan cuaca Metservice, Twitter, Sabtu (20/8/2022).
Sebelumnya Metservice mengatakan mencabut peringatan dan tanda bahaya di bagian utara dan tengah. Menteri Penanggulangan Bencana Kieran McAnulty mengatakan semakin banyak warga yang dievakuasi dari Nelson.
Ia berterimakasih pada orang-orang yang membantu upaya penyelamatan. Tapi ia menegaskan proses pemulihan di wilayah itu akan "lama dan sulit."
"Masa darurat masih bertahan di Nelson-Tasman, Marlborough dan West Coast," katanya di Twitter.
Media setempat New Zealand Herald melaporkan terdapat 100 evakuasi yang dilakukan semalam. Otoritas kedaruratan mengatakan sejauh ini 508 rumah distrik Tasman di Nelson dievakuasi dan angkanya masih dapat terus bertambah.
"Tampaknya akan meningkat lebih banyak lagi," kata pertahanan sipil Nelson Tasman di Facebook.
Mereka menambahkan hujan semalam memperluas genangan ke daerah Kanaan-Takaka Atas dan pegunungan Richmond. Di situsnya Metservice memperingatkan hujan di Fiordland di Pulau Selatan masih deras.