Senin 22 Aug 2022 00:55 WIB

Gubernur Indiana Tiba di Taiwan

Gubernur Indiana, Eric Holcomb tiba di Taipei dan akan bertemu Presiden Taiwan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Indiana, Eric Holcomb tiba di Taipei dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen
Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Gubernur Indiana, Eric Holcomb tiba di Taipei dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Gubernur Indiana, Eric Holcomb tiba di Taipei pada Ahad (21/8/2022). Kantor Kepresidenan Taiwan mengatakan, Holocomb dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen pada Senin (22/8/2022) pagi.

"Saya bersemangat untuk menghabiskan minggu ini membangun hubungan baru, memperkuat hubungan lama dan memperkuat kemitraan sektor utama dengan Taiwan dan Korea Selatan," ujar Holcomb dalam Twitternya.

Holocomb mengatakan, dia juga akan mengunjungi Korea Selatan. Dia menyebut kunjungannya ke Taiwan dan Korea Selatan sebagai perjalanan pembangunan ekonomi. Holocomb mengklaim bahwa, dia adalah gubernur Amerika Serikat (AS) pertama yang datang ke Taiwan sejak pandemi Covid-19 dua tahun lalu.

"Delegasi kami akan menghabiskan minggu ini untuk bertemu dengan pejabat pemerintah, pemimpin bisnis, dan institusi akademik untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi, akademik, dan budaya Indiana dengan Taiwan dan Korea Selatan," kata Holcomb.  

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan, Holcomb akan bertemu dengan perwakilan dari perusahaan semikonduktor Taiwan. Termasuk menandatangani berbagai nota kesepahaman perdagangan dan teknologi.

Taiwan adalah rumah bagi pembuat chip kontak terbesar di dunia. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd membangun pabrik senilai 12 miliar dolar AS di negara bagian Arizona, AS.  

Sejauh ini, tidak ada tanggapan dari China atas kunjungan Holocomb ke Taiwan. China mengklaim  Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai bagian dari wilayahnya di bawah kebijakan "satu China". Namun pemerintah Taiwan mengatakan, China tidak pernah memerintah mereka. Taipei mengatakan, hanya 23 juta orang Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Ketegangan antara China dan AS semakin meningkat setelah kunjungan Ketua House of Representative AS, Nancy Pelosi ke Taiwan. China semakin geram ketika pekan lalu, delegasi anggota parlemen AS mengunjungi Taiwan.

Kunjungan parlemen AS ini memicu latihan militer China di sekitar Taiwan. Hingga kini, latihan terus berlanjut meskipun dalam skala yang lebih kecil dari sebelumnya.

China mengatakan, Taiwan adalah masalah paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan Washington. China menganggap segala sesuatu yang berkaitan dengan Taiwan sebagai masalah internal.

Taiwan berpisah dengan China daratan di tengah perang saudara pada 1949. Taiwan menentang penyatuan politik dengan China, dan lebih memilih untuk mempertahankan hubungan ekonomi yang erat dan status quo kemerdekaan de-facto.

Di luar risiko geopolitik, krisis yang berkepanjangan di Selat Taiwan dapat memiliki implikasi besar bagi rantai pasokan internasional. Taiwa  adalah penyedia chip komputer yang penting bagi ekonomi global, termasuk sektor teknologi tinggi China.

Taiwan telah menempatkan pasukannya dalam kondisi siaga. Tetapi sejauh ini, Taiwan menahan diri dan tidak mengambil tindakan pencegahan aktif.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement