REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi, pada Senin (22/8) mengatakan, hampir 9.000 personel militer Ukraina tewas dalam perang dengan Rusia. Ini adalah pertama kalinya seorang panglima tinggi militer Ukraikan memberikan data korban tewas sejak invasi Rusia.
Zaluzhnyi menghadiri konferensi yang diadakan untuk menghormati veteran militer dan keluarga mereka yang tewas dalam perang. Dia mengatakan, anak-anak membutuhkan perlindungan di beberapa bagian negara termasuk Ibu Kota Kiev.
"Mereka benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi dan pasti membutuhkan perlindungan, karena ayah mereka telah pergi ke garis depan dan mungkin termasuk di antara hampir 9.000 pahlawan yang terbunuh," kata Zaluzhnyi.
Zaluzhnyi tidak memberikan rincian dan tidak mengatakan apakah angka yang dia sebutkan termasuk semua personel layanan yang tewas, seperti penjaga perbatasan. Presiden Volodymr Zelenkskiy mengatakan, sekitar 1 juta orang yang membela Ukraina adalah bagian dari angkatan bersenjata Ukraina atau prajurit lainnya.
Zaluzhnyi tidak mengatakan berapa banyak warga sipil yang tewas atau berapa banyak personel Rusia yang diperkirakan tewas dalam pertempuran itu. Tetapi Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina menyebutkan jumlah korban tewas militer Rusia mencapai 45.400.
Sejauh ini Rusia belum menyebutkan berapa banyak tentaranya yang tewas dalam perang di Ukraina. Reuters tidak dapat memverifikasi kerugian yang diderita oleh kedua belah pihak selama invasi Rusia ke Ukraina.