REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Dengan dua tim bermain di stadion kosong ratusan kilometer jauhnya dari kota asal mereka, liga sepak bola Ukraina memulai musim barunya pada Selasa (23/8/2022). Hanya saja pertandingan pembukaan di stadion Olimpiade Kiev yang berkapasitas 65.500 tempat duduk ini harus dibiarkan kosong.
Tempat ini menjadi saksi dua tim dari timur negara yang dilanda perang bertanding dengan sengit. Shakhtar Donetsk dan Metalist 1925, bermain imbang 0-0. Meski hasil imbang, momen pertandingan itu akan selalu menjadi renungan.
Peristiwa ini adalah pertandingan sepak bola tingkat atas pertama yang dimainkan di negara itu sejak invasi Rusia pada Februari. Keputusan untuk memulai kembali liga telah dipuji sebagai tanda menantang, bahwa Ukraina siap untuk memulihkan diri dalam kehidupan normal meski pertandingan itu masih terasa jauh dari normal.
"Ini adalah pekerjaan ... untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kehidupan di Ukraina tidak berhenti tetapi terus berlanjut," kata pelatih Shakhtar Igor Jovicevic sebelum pertandingan pembukaan.
Ukraina tetap di bawah darurat militer dan pertemuan publik besar telah dilarang di ibu kota menjelang liburan Hari Kemerdekaan pada Rabu (24/8/2022). Terdapat kekhawatiran potensi pemboman Rusia pada momen perayaan tersebut.
Polisi berjaga di depan pintu stadion yang dipenuhi rumput liar setelah enam bulan ditutup. Tidak ada penggemar yang muncul ke arena hingga tiga pertandingan liga lainnya yang dijadwalkan Selasa malam selesai.
“Sepak bola adalah sesuatu yang dapat menggerakkan emosi seluruh negara dan orang-orang yang berjuang untuk kita semua. Jadi sepak bola sangat penting bagi kami secara individu, sebagai tim, tidak hanya untuk Shakhtar tetapi juga untuk seluruh Liga Premier Ukraina. Ini membantu untuk terus hidup dan menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola terus berjalan," ujar Jovicevic.
Para pemain dari kedua tim memasuki lapangan dengan bendera nasional Ukraina biru dan kuning disampirkan di bahu mereka. Mengheningkan cipta selama satu menit sementara nama-nama kota Ukraina dengan orang-orang yang meninggal dalam perang ditampilkan di layar besar.
Para pemain mengibarkan bendera Ukraina di stadion yang dulunya milik warga Kanada keturunan Ukraina Danylo Myhal. Pada Olimpiade Montreal 1976, Myhal berlari ke lapangan membawa bendera Ukraina selama pertandingan antara Uni Soviet dan Jerman Timur. Mengenakan kemeja bersulam, dia menari tarian rakyat Ukraina sebelum ditahan.
"(Myhal) selalu bermimpi membawa benderanya ke Ukraina dan hari ini akhirnya terwujud,” kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum pertandingan dimulai.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
